Liputan6.com, Jakarta - Pihak Mabes Polri masih menelusuri motif dari kegiatan kelompok kriminal bersenjata di Papua, pasca-penggerebekan markas Organisasi Papua Merdeka wilayah pantura Yapen, Papua, pimpinan Maikel Merani pada Sabtu 11 Oktober pukul 10.00 WIT. Penggerebekan markas OPM itu dilakukan karena kelompok tersebut kerap mengganggu ketenangan masyarakat setempat.
"Motif masih ditelusuri secara mendalam, apakah berkaitan dengan aksi teror sebelumnya atau tidak," kata Kadiv Humas Polri Irjen Ronny Franky Sompie di kantornya, Jakarta, Senin (13/10/2014).
Ronny menjelaskan, penggerebekan dilakukan tim gabungan Polri dan TNI. Sebab, kegiatan kelompok kriminal bersenjata di Papua itu menjadi perhatian kedua institusi keamanan negara tersebut. Sehingga Polri dan TNI terus berupaya mengatasi serangan kelompok tersebut.
"Kita menganggap kelompok kriminal karena arah perbuatannya pidana, perusakan, penganiayaan atau pembunuhan. Ini secara umum," ungkap Ronny.
Apalagi imbuh Ronny, kelompok itu sudah menguasai soal wilayah perbatasan di Papua, selain wilayah pegunungan, juga di wilayah yang sepi dari kegiatan penduduk. "Di pegunungan, itu memang sudah pantauan mereka. Ketika kita mengejar, itu kan posisi yang dipantau. Kita mencari kesempatan lebih menguntungkan," beber dia.
Penggerebekan markas OPM dilakukan tim khusus Polres Kepulauan Yapen yang dipimpin kapolres setempat dibantu dengan tim TNI pada Minggu 12 Oktober kemarin.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan dari hasil penyelidikan, kelompok itu berjumlah sekitar 15 orang dan bermarkas di Gunung Kiriyow. Saat penggerebekan itu sempat terjadi baku tembak selama 20 menit. Gerombolan itu pun berhasil lolos dan lari ke dalam hutan.
Adapun barang bukti yang berhasil disita, yakni amunisi mouser 20 butir, senjata api rakitan 5 pucuk, 1 sepeda motor, dan baju seragam loreng. Aparat gabungan juga berhasil menduduki markas OPM tersebut.
Polri Dalami Motif Kelompok OPM Pimpinan Maikel Merani
Menurut polisi, markas OPM wilayah Yapen, Papua, digerebek lantaran kelompok Maikel Merani kerap ganggu ketenangan masyarakat setempat.
diperbarui 13 Okt 2014, 17:44 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hikmah Mengingat Kematian dan Kehidupan Setelahnya Menurut Buya Yahya
VIDEO: Dari Pintu ke Pintu, Diaspora Indonesia Bangun Bisnis Produk Kantor dan Sekolah di AS
20 Contoh Kata Ulang Sesuai Jenisnya, Pelajar dan Mahasiswa Wajib Paham
Jin BTS Bikin Pengakuan Jerawat Pertama Setelah 6 Tahun, Apa Penyebabnya?
Profil Putri Ariani, Penyanyi Berbakat yang Disebut Cucu Habibie
OJK Tuntaskan Pembentukan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah di Seluruh Wilayah Indonesia
Putri Ariani Rilis Album Baru Eksklusif di Amerika Serikat, Ada Kolaborasi Spesial dengan Sang Adik
Kim Jong Un: AS Tak Pernah Berubah
35 Kata-Kata Adab Lebih Tinggi dari Ilmu, Hikmah yang Sarat Makna
Pulau Tegal Mas, Surga Tersembunyi di Pesawaran Lampung
Prediksi Liga Inggris Manchester City vs Tottenham Hotspur: Dampak Komitmen Pep Guardiola
Gaet Pialang Berjangka, Pintu Luncurkan Perdagangan Derivatif Kripto