Musim Panas Melanda, Waspadai 8 Potensi Gangguan Kesehatan

Berikut 8 potensi dampak kesehatan akibat musim kemarau yang sekarang melanda Indonesia

oleh Liputan6 diperbarui 14 Okt 2014, 08:30 WIB
Bekasi dicap sebagai kota tak layak huni lantaran panas, penuh dengan jalan rusak dan kubangan air, serta macet.

Liputan6.com, Jakarta Sekarang ini panas sedang terik-teriknya. Hari Minggu lalu saja, Jakarta mencapai 40 derajat celsius. Semua bukan tidak mungkin menyebabkan gangguan kesehatan. Berikut 8 potensi dampak kesehatan akibat musim kemarau yang sekarang melanda Indonesia

1. Penyakit akibat iklim ekstrem. Pengungsian akibat iklim ekstrem menimbulkan banyak penyakit.

2. Peningkatan penyakit ISPA (infeksi saluran pernapasan atas) karena pencemaran udara meningkat. Ozon meningkat ketika rata-rata temperatur meningkat.


Kurang gizi



3. Kekurangan gizi/malanutrisi akan terjadi ketika kegagalan panen,

4. Meningkatnya penyebaran agen penyakit dan wabah penyakit menular seperti leptospirosis, diare, dan kolera. Penyakit ini meningkat ketika terjadi kekurangan air untuk sanitasi/kekerinngan atau ketika terjadi banjir. Penyakit diare memiliki risiko tinggi di sebagian wilayah Indonesia.


Suhu meningkat



5. Peningkatan temperatur 2-3 derajat celsius akan meningkatkan jumlah penderita penyakit tular vektor sebesar 3-5 persen.

6. Peningkatan temperatur akan memperluas distribusi vektor dan meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan parasit menjadi infektif.


Kepadatan populasi berkurang



7. Perubahan temperatur dan kelembaban dapat meningkatkan atau mengurangi kepadatan populasi vektor penyakit serta kontak manusia dengan vektor penyakit.

8. Ekosistem rawa dan mangrove yang berubah dapat menyebabkan pola penyebaran vektor penyakit berubah.‎

Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP (K) , MARS, DTM&H, DTCE
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes)
Kementerian Kesehatan

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya