Liputan6.com, Bukittinggi - Penderitaan AN siswi korban kekerasan di SD Perwari Kota Bukittinggi, Sumatera Barat belakangan terungkap lebih jauh lagi. Selain kerap dianiaya teman sekelasnya, AN ternyata juga kerap diperas. Uang jajan yang dibawanya pun terpaksa ia bagi kepada sejumlah teman laki-lakinya.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (14/10/2014), pemerasan seperti ini hampir setiap hari dialami bocah AN. Kasus pemerasan ini bahkan baru diketahui orangtua korban saat mendatangi sekolah.
Meski meresahkan, kasus kekerasan dan penganiayan di kalangan siswa SD tersebut tidak dibawa ke ranah hukum. Para orangtua siswa baik pelaku maupun korban penganiayaan sepakat menempuh jalan damai.
Kasus bullying siswa SD di Bukittinggi ini mengudang keprihatinan pangamat pendidikan Arif Rahman. Menurutnya, selain faktor lingkungan rumah dan sekolah, sejumlah hal juga turut mempengaruhi perilaku anak menjadi seorang yang gemar menindas termasuk minimnya teladan positif.
Melihat fakta lokasi penganiayaan tersebut, Arif Rahman menilai pihak sekolah telah gagal dalam mengawasi dan membimbing siswanya. Karenanya bimbingan dan pengawasan perlu ditingkatkan untuk mencegah terulangnya kasus bullying di sekolah. (Ali)
Baca juga:
Mendikbud M Nuh Kecam Video Kekerasan Murid SD Bukit Tinggi
Advertisement
Video Kekerasan Murid SD di Sumbar Beredar di YouTube