Psikologis Gadis Ciputat yang Diperkosa dan Ditabrak Belum Stabil

LPSK akan memberikan pemulihan psikologis dan medis kepada gadis SMP yang menjadi korban pemerkosaan dan ditabrak lari di Ciputat.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 14 Okt 2014, 09:36 WIB
LPSK menyatakan siap memberikan perlindungan terhadap terduga korban pelecehan seksual Gubernur Riau (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi psikologis AP (13), gadis SMP yang menjadi korban perkosaan dan ditabrak lari di Ciputat, kini masih tak stabil. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) pun akan memberikan pemulihan psikologis dan medis kepada AP.

Pemberian layanan tersebut diputuskan dalam rapat yang digelar di Jakarta. "Terlindung dengan inisial APH diberikan bantuan medis dan psikologis selama 6 bulan," ujar Ketua LPSK, AH Semendawai dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (14/10/2014).

Layanan tersebut diberikan LPSK, jelas dia, karena kondisi psikologis AP tidak stabil, sehingga tidak bisa memberikan keterangan dalam rangka proses hukum yang berlangsung di kepolisian.

"Jika korban tidak bisa memberikan kesaksiannya, ditakutkan akan menghambat proses hukum yang sedang berjalan. Selain itu ditakutkan apabila kasus berlarut-larut maka pelaku bisa melarikan diri," kata Semendawai.

Sementara itu, lanjut dia, pemberian layanan medis diberikan LPSK untuk memulihkan kondisi korban yang keguguran akibat peristiwa tabrak lari yang dialaminya. Korban dilaporkan hamil akibat perkosaan. Namun kandungannya tersebut gugur akibat tabrak lari yang dialaminya di kemudian hari.

Selain pemberian layanan pemulihan psikologis dan medis, LPSK juga memberikan pemenuhan hak prosedural dalam bentuk pendampingan saat pemeriksaan dan pemberian kesaksian dalam proses peradilan.

AP diperkosa 7 kuli bangunan hingga hamil 3 bulan. AP lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polres Jakarta Selatan. Namun, selang beberapa hari melapor, AP malah menjadi korban tabrak lari di dekat rumahnya.

Kuasa hukum korban, Ronny Talapessy mengungkap, peristiwa tabrak lari itu terjadi pada 11 September lalu. Saat itu, korban tengah mengendarai sepeda motornya, namun tiba-tiba saja dari arah belakang, motor korban ditabrak mobil Xenia.

"Korban menjadi korban tabrak lari pengemudi Daihatsu Xenia dan kondisinya kritis, sekarang masih dirawat di RS Sari Asih Ciputat," ujar Ronny.

Setelah ditabrak, korban kemudian terpental ke aspal, lalu tertabrak pengemudi motor lainnya. Akibat peristiwa itu, korban langsung tidak sadarkan diri. Pengemudi motor yang menabraknya sempat membantu korban bersama warga lain untuk dibawa ke rumah sakit.

Akibat kecelakaan tersebut, hingga kini AP belum bisa dimintai keterangan. Meski demikian, polisi telah menangkap 5 dari 7 orang pemuda yang diduga sebagai pemerkosa.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya