Liputan6.com, Jakarta - Wacana pembentukan Kementerian Maritim pada masa pemerintahan Presiden Terpilih Joko Widodo dinilai kurang tepat jika diharapkan mendorong perekonomian di sektor kelautan dan perikanan.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE), Mohammad Faisal mengungkapkan, permasalahan sektor kelautan dan perikanan sangat kompleks. Menurut dia, hal tersebut tak bisa diselesaikan oleh hanya satu kementerian saja.
"Jadi pertanyaan besar. Dia bersifat lintas sektoral. Itu dibutuhkan integrasinya satu sama lain," kata dia, dalam acara CORE Media Discussion Jakarta, Selasa (14/10/2014).
Harusnya untuk mendorong sektor kelautan dan perikanan, perlu kerja sama yang terintegrasi oleh semua kementerian dan memasukannya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Lalu implementasinya harus ada koordinasi dengan kementerian satu dengan yang lainnya.
Pada kesempatan yang sama, Peneliti CORE sekaligus Pengamat Ekonomi Universitas Padjajaran, Ina Primiana menyebutkan, sebanyak 75 persen kementerian mesti turut serta mendorong sektor kelautan dan perikanan.
Kementerian tersebut antara lain Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Pariwisata, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM), dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"Ini tuh project besar. Kalau jalan kemiskinan turun, orang nganggur akan kurang," ucapnya.
Sayangnya, kata dia saat ini sektor kelautan dan perikanan masih kalah saing. Hal tersebut terlihat dari kapal-kapal nasional yang rata-rata masih berukuran kecil dibanding dengan negara lain. (Amd/Gdn)
Pembentukan Kementerian Maritim Dinilai Tak Efektif
Untuk mendorong sektor kelautan dan perikanan, perlu kerja sama olehsemua kementerian dan bukan membentuk Kementerian Maririm.
diperbarui 14 Okt 2014, 17:41 WIB(Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mendahulukan Khusyuk saat Sholat Sendirian atau Sholat Berjamaah, Mana yang Lebih Utama?
Santri Digitalpreneur Hadir di Banyuwangi, Menparekraf Puji Potensi Ekonomi Kreatif Bumi Blambangan
RUU Kementerian Negara Disahkan, Kabinet Prabowo-Gibran Bakal Lebih Gemuk?
5 Bintang Sepak Bola yang Punya Klub Sendiri: Bek Liverpool Segera Menyusul?
KPU Manado Tetapkan DPT Pilkada 2024 Sebanyak 342.542 Orang
Hacker Bjorka Bobol Data Pajak Jokowi hingga Sri Mulyani, Ancaman Serius?
Sesi Wawancara 20 Capim dan 20 Dewas KPK Hari Ini Selesai
Ada Tim 9 PDIP, Pendamping Tim Pemenangan Yang Menolak Pragmatisme Politik
Tertinggi, BUMI Produksi 37,7 Juta Ton Batu Bara di Semester 1 2024
Pesta Kembang Api Tutup PON Aceh-Sumut 2024, Menpora Soroti Sukses dan Kekurangan
Kompolnas Apresiasi Polri Tangkap Pembunuh Gadis Penjual Gorengan di Pariaman
Deklarasi Damai, Upaya Menangkal Gangguan Keamanan Pilkada Sulteng