Perbanas Minta Jokowi Buat Cetak Biru Sektor Perbankan

Menurut Perbanas, standarisasi diperlukan demi menciptakan industri perbankan nasional yang berkualitas.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 14 Okt 2014, 18:26 WIB
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional () meminta kepada pemerintah Presiden Terpilih Joko Widodo‎ untuk membuat standarisasi industri keuangan khususnya industri perbankan nasional.

Ketua Umum Perbanas, Sigit Pramono menjelaskan, standarisasi atau cetak biru (blue print) tersebut diperlukan demi menciptakan perbankan nasional yang berkualitas.

‎"Harapan saya mereka (Jokowi-JK) segera memikirkan cetak biru perbankan nasional ini, ibarat kita mau melakukan apapun itu kitab sucinya tidak ada," kata Sigit di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa (14/10/2014).

Sebenarnya standarisasi tersebut pernah dibuat oleh Bank Indonesia (BI), namun dari segi cakupan, masih belum luas, hanya BI dengan para industri perbankan saja.

Harapannya, dengan adanya cetak biru yang baru ini nantinya akan mencakup industri perbankan yang bisa diwakili oleh asosiasi perbankan seperti Perbanas, Bank Indonesia, Pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga ke DPR RI.

Sigit melanjutkan, beberapa hal yang perlu dicantumkan dalam cetak biru tersebut adalah mengenai kesamaan fisi dan misi industri perbankan nasional.

‎"Mimpi pembangunan perbankan seperti apa, tahun 2020 bagaiaman peran bank BUMN, Bank asing, BPR dan lain-lain, itu harus disamakn dulu, kalau tidak sama tidak jelas," tegasnya.

Selain itu yang harus diatur kata Sigit, mengenai road map industri perbankan, perlindungan konsumen dan juga mengenai penyehatan perbankan. (Yas/Gdn)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya