Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mengincar penerimaan pajak dari bisnis online (e-commerce) yang saat ini tengah marak. Namun potensi penerimaan pajaknya masih kecil.
Direktur Jenderal Pajak, Fuad Rahmany mengungkapkan, pihaknya belum maksimal dalam menggenjot setoran pajak dari bisnis online walaupun ada beberapa pelaku usaha yang sudah terjaring untuk membayar kewajibannya.
"Bisnis online sudah kami lakukan. Ada sebagian yang kena (pajak), tapi banyak juga yang belum," ucap dia di kantornya, Jakarta, Selasa (14/10/2014).
Dia mengaku, kendalanya karena kesulitan mendeteksi keberadaan pengusaha yang melakoni bisnis online ini. Meski begitu, pihaknya juga telah memberlakukan pajak bagi segala bentuk transaksi online baik dari PPh maupun PPN.
"Masalahnya lokasi mereka tidak ketahuan di mana. Tapi sebagian yang sudah kami temukan lokasinya, dikejar, didatangi dan suruh bayar pajak," jelasnya.
Lebih jauh kata Fuad, hal ini membutuhkan keahlian khusus sehingga Ditjen Pajak butuh dukungan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk melacak lokasi pelaku usaha di bisnis online tersebut.
"Butuh dukungan pihak atau instansi pemerintah yang punya kompetensi di bidang ini. Inilah yang harus dilakukan tim kami," sambungnya.
Dia mengaku, bisnis online ke depan akan terus menggeliat. Namun untuk saat ini, Ditjen Pajak ingin memfokuskan diri pada badan usaha, perorangan atau transaksi ekonomi di luar bisnis online yang mempunyai potensi penerimaan pajak besar.
"Masih banyak perusahaan non e-commerce yang belum bayar pajak. Jadi kita masih fokus ke situ," tandas Fuad.(Fik/Gdn)
Ditjen Pajak Incar Pelaku Bisnis Online
Direktorat Jenderal Pajak belum maksimal dalam menggenjot setoran pajak dari bisnis online.
diperbarui 14 Okt 2014, 20:33 WIB(Liputan6.com)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pakar Sebut Pilkada Jakarta 2024 Diprediksi Dua Putaran, Begini Analisisnya
Mengenal Suria Kartalegawa, Pribumi yang Menolak Kemerdekaan Indonesia
Manchester United Takkan Terburu-Buru dengan Leny Yoro
Fisikawan Ungkap Time Travel Bisa Tanpa Paradoks
Bolehkah Menggauli 2 Istri Bersama-sama dalam Satu Kamar, Bagaimana Pandangan Islam?
Manfaat Biji Ketumbar untuk Kesehatan, Fakta dan Bukti Ilmiah
Pindahnya Kandang Banteng dari Jawa Tengah ke Jakarta
3 Striker Alternatif Incaran Manchester United karena Sulitnya Boyong Gyokeres
Mengenal Tari Topeng Cirebon, Warisan Seni yang Sarat Makna
Cara Mudah Menurunkan Kolesterol dengan Kebiasaan Sehari-hari
Golkar Bantah PKS Sebut KIM Plus Belum Optimal Menangkan RK-Suswono
Cara Menurunkan Panas pada Orang Dewasa: Panduan Lengkap Mengatasi Demam