Warga Gelar Upacara Adat di Tengah Hujan Abu Vulkanik Sinabung

Namun jenazah sudah dikebumikan terlebih dahulu sebelum upacara adat untuk mengantisipasi ditutupnya desa akibat aktivitas Gunung Sinabung.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Okt 2014, 07:15 WIB
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Karo - Dampak meningkatnya aktivitas erupsi Gunung Sinabung tak membuat warga Desa Payung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara tidak keluar rumah. Mereka tetap keluar rumah dan mendatangi jambur atau balai adat desa meski guyuran debu vulkanik mengaburkan pandangan dan mengganggu pernapasan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (15/10/2014), kedatangan mereka ke jambur yakni untuk menghadiri ndungi peradaten atau upacara adat untuk menghormati jenazah yang baru meninggal.

Namun upacara ini berbeda dari biasanya. Kali ini tak ada jasad yang disemayamkan di tengah upacara adat. Ternyata jenazah sudah dikebumikan terlebih dahulu. Pemakaman dilakukan lebih cepat untuk mengantisipasi ditutupnya desa akibat guyuran abu vulkanik.

Sementara di Desa Selandi, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, warga menyirami debu dan lumpur vulkanik yang menempel tebal di atap rumah mereka menggunakan air. Warga khawatir jika terus-menerus diguyur lumpur vulkanik, maka atap rumah mereka akan roboh karena beratnya beban.

Sedangkan di Desa Guru Kinayan yang terletak di bawah kaki Gunung Sinabung dalam radius 5 kilometer dari kawah gunung sudah ditinggalkan sebagian besar warganya. Warga mengungsi ke gubuk-gubuk di lahan pertanian mereka yang lokasinya dianggap lebih aman.

Warga berharap pemerintah segera memberi bantuan makanan dan obat-obatan. Sebab, aktivitas warga Guru Kinayan lumpuh total akibat erupsi Gunung Sinabung ini.

Baca juga:

Pengungsi Korban Gunung Sinabung di Berastagi Mengaku Terlantar

Penderita ISPA Akibat Asap di Bengkulu Meningkat

Kelakuan Paling Aneh 8 Diktator 'Gila'

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya