Liputan6.com, Tangerang - Penutupan Pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta oleh PT Angkasa Pura mendapat penolakan dari Pemerintah Kota Tangerang. Bahkan, Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengancam akan melaporkan penutupan tersebut ke Presiden terpilih Jokowi.
Pemkot Tangerang berpendapat, penutupan Pintu M1 Bandara Soetta, telah melanggar kesepakatan yang sudah disepakati sebelumnya. "Langkah tersebut merupakan upaya Pemkot yang sering menerima keluhan dari warga," unkap Arief, Selasa 14 Oktober 2014.
Keluhan yang diterima Arief melalui pesan singkat dan juga media sosial itu didominasi soal kemacetan yang bertambah panjang pascapenutupan akses utama dari Kota Tangerang menuju Bandara Internasional itu.
"Nanti kita coba evaluasi lagi, kita coba koordinasikan dengan pihak bandara atau AP II," kata dia.
Bila memang tidak ada kesepakatan, Arief akan melaporkan terkait masalah yang ditimbulkan penutupan M1 itu kepada Jokowi. "Kalau nggak kita akan lapor Presiden, tapi kita tunggu presiden baru yang beberapa hari lagi akan dilantik," ancam Arief.
Menurut Arief, seharusnya penataan Bandara Internasional Soekarno-Hatta bisa menunjang perkembangan Kota Tangerang, begitupun sebaliknya. Pemkot Tangerang pun berharap, pihak bandara bisa mengintegrasikan program penunjang bandara, tanpa harus mengurangi pelayanan masyarakat.
Tak hanya mengancam akan lapor ke Jokowi, Arief pun menagih janji PT Angkasa Pura (AP) dalam rapat koordinasi dengan Pemkot Tangerang. Saat itu, ada perjanjian akan digelar rapat evaluasi yang diadakan pihak bandara apabila akan ada penutupan Pintu M1.
"Tapi sampai sekarang belum juga ada," ketus Arief.
Sementara itu, PT AP II menganggap pihaknya sudah menyiapkan alternatif terkait penutupan Pintu M1. "Kami tidak semata-mata menutup, tapi menyiapkan juga alternatif penggantinya. Apa yang salah?" kata Manajer Humas dan Protokoler Angaksa Pura II Yudis Tiawan.
Urusan aksesibilitas warga Tangerang dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta, jelas dia, tentu mesti sama-sama dipikirkan Pemkot dan beberapa pihak terkait. Sebab selama ini, pintu M1 menjadi perlintasan pengendara yang menuju Jakarta sebesar 60 persennya. "Hanya 40 persen saja yang akan menuju Bandara," tutup Yudis.
Energi & Tambang