Liputan6.com, Jakarta - Kota Bekasi terus menjadi bahan 'bully-an' para netizen di Jagad Maya. Meme-meme kocak soal Bekasi bermunculan ramaikan berbagai sosial media seperti Twitter, Path dan Instagram, .
Salah satu olok-olokan soal Bekasi adalah mengenai kemacetan yang cukup parah. Pengembang properti yang tergabung dalam Real Estate Indonesia (REI) memiliki solusi agar Bekasi tak di-bully lagi soal kemacetan.
"Jalan harus diperlebar dan transportasi umum diperkuat. Dua hal itu akan sangat membantu untuk mengurangi kemacetan. Kalau transportasi umum bagus, warga Bekasi bisa pilih pakai kereta atau bis," kata Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Eddy Hussy saat berbincang dengan Liputan6.com seperti ditulis Rabu (15/10/2014).
Menurut Eddy, kemacetan yang terjadi di Bekasi disebabkan tingginya pertumbuhan pemukiman di wilayah itu tidak diikuti dengan pembangunan infrastruktur jalan dan transportasi umum yang memadai. Masalah penyediaan jalan dan transportasi, lanjut Eddy, merupakan tanggung jawab dari pemerintah daerah.
" Bekasi ini tumbuh sangat pesat karenannya perlu ada koordinasi antara antara pemerintah kota/kabupaten dan pemerintah propinsi. Ada kewajiban masing-masing soal infrastruktur ini karena jalan bukan wilayah kami. Kalau dari pengembang sendiri prasarana di lingkungan tempat tinggal sudah cukup bagus," terang dia.
Eddy mengakui animo masyarakat untuk membeli rumah di Bekasi cukup tinggi. Selain harganya yang terjangkau, masalah jarak dan fasilitas yang memadai juga menjadi alasan orang memilih rumah di Bekasi.
"Tinggal di Bekasi sebenarnya cukup nyaman. Komunitasnya sudah terbentuk dan fasilitasnya juga cukup baik, ada mal, sekolah, rumah sakit dan sebagainya," jelas dia. (Ndw)
Advertisement