Liputan6.com, Jakarta Luhan tengah menjadi buah bibir di berbagai media K-Pop sejak keputusannya menggugat agensi yang mengasuhnya, SM Entertainment. Luhan sempat membeberkan alasan dirinya hengkang dari boy band yang membesarkan namanya EXO.
"Lingkungan kerja yang sangat parah dan membuat saya tak nyaman. Saya merasa bekerja seperti robot," ungkap Luhan kala itu kepada media ternama Tiongkok Sina.
Kini, Luhan kembali buka suara mengungkapkan boro yang selama ini ada di SM Entertainment. Menurut Luhan, perlakuan tak adil antara EXO-K dan EXO-M itu sangat jelas.
Advertisement
(EXO-M saat melakukan sesi pemotretan dengan majalah fesyen CeCi)
EXO merupakan boy band yang terbentuk 2011 silam dengan sub-unit EXO-K dan EXO-M. Sesuai dengan singkatannya, EXO-K betugas menghibur penggemar di wilayah Korea Selatan. Sementara, EXO-M menyanyi dan menari serta "melayani" penggemar di negeri tirai bambu.
Menurut tim pengacara Luhan dalam laporannya, EXO-M tak pernah mendapatkan subsidi dari SM Entertainment. Hal itu sebagai bentuk ketidakadilan yang dilakukan agensi terhadap personel tim M.
"SM Entertainment memperlakukan EXO-M berbeda dari EXO-K. EXO-K selama ini mendapatkan subsisi atau sumbangan dari pertama debut di dunia hiburan. Sementara, EXO-M harus melewati masa sulit tanpa sokongan biaya," tulis laporan tersebut, dilansir dari Nate, Rabu (15/10/2014).
Menurut tim pengacara Luhan, kliennya mendapatkan upah yang tak sesuai dengan kerja kerasnya selama ini dengan jadwal yang sangat padat. Luhan hanya menerima US$ 500 ribu atau sekitar Rp 6 miliar sejak Oktober 2013 hingga saat ini. Padahal, Luhan dan EXO telah meraih popularitas yang sangat besar.