Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina (eSPeKaPe) Binsar Effendi Hutabarat mengusulkan kepada Presiden terpilih Joko Widodo untuk menunjuk Muhamad Husen sebagai Dirut Pertamina Definitif.
"Melalui surat resmi Pengurus Pusat eSPeKaPe bernomor: 014/KU/eSPeKaPe/X/2014, kami menyampaikan perihal permohonan sekaligus usulan untuk Muhamad Husen sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) definitif," ujar Binsar Effendi Hutabarat di Jakarta, Rabu (15/10/2014).
Hal itu karena saat menjabat Direktur Hulu Pertamina, M Husen dinilai berhasil meningkatkan keuntungan Pertamina dari sektor Hulu lebih dari 60 persen. Peningkatan produksi hulu tersebut dari kegiatan merger, akuisisi, dan lapangan eksisting.
"Kami optimis target produksi minyak Pertamina tahun 2014 sebesar 284,000 barel perhari (boepd), 567 juta standar kaki kubik perhari (mmscfd) dan panas bumi 3.036 giga watt hour (GWH) akan tercapai jika dijabat M Husen," tuturnya.
Dalam surat usulannya, Binsar Effendi yang juga Komandan Gerakan Nasionalisasi Migas (GNM) menyatakan beberapa hal.
Pertama memohon agar nama M Husen tetap dipertahankan untuk terus memimpin BUMN Migas sebagai National Oil Company (NOC) terbesar satu-satunya milik Pemerintah selaku pemegang saham 100 persen sampai tahun 2018.
“Kedua, usulan agar status jabatan M Husen selaku Plt Dirut Pertamina oleh Presiden terpilih, Jokowi selaku Ketua Tim Penilai Akhir (TPA) untuk jabatan Dirut BUMN, supaya menetapkan status jabatan M Husen dari Plt menjadi Dirut Pertamina definitif sampai tahun 2018, sesuai masa bakti Karen jika tidak mengundurkan diri,” jelas dia.
Pihaknya optimis, M Husen sebagai Dirut Pertamina definitif akan memiliki semangat menabuh genderang perang terhadap mafia migas ke ruang publik.
”Termasuk lifting migas akan bisa meningkat jika Pemerintah memberikan pengelolaan sekaligus mengoperatori Blok Mahakam pasca 2017 kepada Pertamina, yang sejak lama telah diperjuangkan," tandas dia. (Nrm)
Advertisement