Redam Cemburu, Hafitd Sempat Berniat Sewa Orang Culik Ade Sara

Tapi, rencana penculikan Ade Sara gagal, karena Assyifa memaksa ikut dalam upaya penculikan itu.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 16 Okt 2014, 00:35 WIB
Sidang kasus pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto ditunda dikarenakan pengacara kedua terdakwa mengajukan eksepsi kepada hakim, PN Jakpus, Selasa (26/8/2014) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ahmad Imam Al Hafitd tampaknya sudah tidak kuat menghadapi sikap cemburu dan posesif kekasihnya, Assyifa Ramadhani, hanya karena muncul kembali sosok Ade Sara Angelina Suroto. Untuk menenangkan Assyifa, Hafitd sempat berniat menculik Ade Sara, bukan membunuh.

Sementara Hafitd yang mulai gerah dengan sikap cemburu Assyifa mencari cara untuk membuktikan dirinya tidak lagi memiliki rasa cinta kepada Ade Sara. Akhirnya, untuk menenangkan Assyifa, Hafitd menawarkan menculik Ade Sara dengan menyewa orang.

"Niatnya mau nyulik, bayar orang. Untuk meredam amarah saja, biar nenangin dia (Assyifa)," kata Hafitd di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2014).

Seminggu sebelum peristiwa pembunuhan Ade Sara, Hafitd dan Assyifa memang terlibat pertengkaran hebat. Assyifa cemburu karena Hafitd kembali mencoba menjalin komunikasi dengan Ade Sara, sang mantan pacar.

Assyifa rupanya punya dendam lama kepada Ade Sara. Semasa SMP, Assyifa menuding Ade Sara mengganggu hubungannya dengan sang kekasih. Tampaknya dia tidak mau kejadian serupa terulang dalam hubungannya dengan Hafitd.

Tapi, rencana penculikan itu gagal karena Assyifa tidak mau. Dia memaksa ikut dalam upaya penculikan itu. Hal itu juga dibenarkan Assyifa dalam kesaksiannya. Assyifa mengaku, penculikan itu hanya untuk memberi pelajaran kepada Ade Sara dan membuatnya senang.

"Saya marah, saya tanya kenapa masih kontak? Kata Hafitd, daripada berantem mending kita culik aja biar kamu seneng," ujar Assyifa.

Rencana pun berubah. Assyifa coba menghubungi Ade Sara melalui media sosial Path. Komunikasi itu direspon Ade Sara. Assyifa sempat kebingungan mencari alasan bertemu. Tapi, Hafitd menyarankan berpura-pura ada saudara yang ingin ikut kursus bahasa Jerman dengan Ade Sara.

Pertemuan itu akhirnya disejutui Ade Sara. Jadilah mereka bertemu di tempat kursus Ade Sara di Bilangan Gondangdia. Ternyata, awal dari itulah pertemuan berujung maut.

Setelah masuk ke mobil Hafitd, Ade Sara dianiaya hingga tewas oleh keduanya. Mulai menyetrum, memukul, menyumpal tisu dan koran ke dalam mulut, hingga mencekik Ade Sara. Sampai akhirnya, putri tunggal pasangan Suroto dan Elizabeth Diana Dewayani itu pun meregang nyawa.

Ade Sara dibunuh di mobil Hafitd setelah sempat diajak berjalan-jalan ke beberapa tempat. Mayat Ade Sara lalu dibuang di pinggir tol JORR kawasan Bintara, Bekasi. Polisi akhirnya membekuk kedua terdakwa di lokasi berbeda.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya