Jokowi Diminta Beri Perhatian pada Pengusaha Muda

Permodalan menjadi salah satu penghalang tumbuhnya pengusaha muda di Indonesia.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Okt 2014, 10:22 WIB
Kelompok Kerja (Pokja) Tim Transisi Jokowi-JK dibubarkan karena tugasnya membantu memberi masukan dan kebijakan untuk Pemerintahan Jokowi-JK mendatang telah selesai, Jakarta, (28/9/14). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015, pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi -JK) diminta untuk lebih memberi perhatian kepada pengusaha pemula.

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Raja Sapta Oktohari mengatakan, banyak hal yang selama ini menjadi penghalang tumbuhnya pengusaha baru di Indonesia, salah satunya adalah soal permodalan.

"Kami memiliki agenda untuk persiapan menghadapi MEA. Kami merasakan kepentingan bagi pengusaha pemula harus diperhatikan, terutama dalam hal permodalan untuk mengembangkan usaha, untuk legalitas dan meningkatkan kualitas," ujarnya saat berbincang kepada Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Kamis (16/10/2014).

Selain masalah permodalan, kejelasan regulasi antar kementerian juga perlu disamakan. Pasalnya, selama ini Okto merasa bahwa para pengusaha pemula juga banyak terkendala pada regulasi antar kementerian yang tumpang tindih sehingga membuat sulit untuk berkembang.

"Banyak regulasi yang belum bersinergi antar departemen. Banyak agenda kementerian yang sebenarnya sama tetapi tidak saling bersinergi. Ini harus disinergikan pada pemerintahan Jokowi," lanjutnya.

Karena MEA sudah di depan mata, tidak ada kata tidak siap bagi pengusaha di Indonesia untuk dapat bersaing. Namun peran pemerintah sangat penting dalam menjadi tumpuan pengusaha agar dapat bertahan dalam persaingan.

"Pemerintah bukan hanya harus keberpihak kepada pengusaha nasional tetapi pada pengusaha pemula. Karena siap tidak siap faktanya MEA akan segera bergulir," tandasnya. (Dny/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya