Mbah Moen: Muktamar PPP Surabaya Tidak Sah

Hasil Muktamar PPP yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, yang memutuskan Romahurmuzy (Romy) sebagai Ketua Umum

oleh Liputan6 diperbarui 16 Okt 2014, 18:20 WIB
Mbah Moen yang mengenakan kemeja batik itu mengajak Jokowi duduk di ruang tamunya untuk melakukan pertemuan tertutup ditemani Wasekjen DPP PDIP Ahmad Basarah, Minggu (5/5/14). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Hasil Muktamar PPP yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, yang memutuskan Romahurmuzy (Romy) sebagai Ketua Umum dianggap tidak sah. Karena tidak mendapat persetujuan dari Mahkamah Partai dan Mahkamah Syariah.

Sesepuh PPP, K.H Maimoen Zubair mengatakan, muktamar PPP Surabaya tidak sah.

"Muktamar itu tidak sesuai dengann AD/ART, dan tidak sesuai dengan keputusan Majelis Partai dan Majelis Syariah," kata K.H Maimoen Zubair di Hotel Ibis, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Kamis (16/10/2014)

Di tempat yang sama, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) mengatakan, muktamar harus berdasarkan keputusan Majelis Partai dan keputusan Majelis Syariah.

"Di sini ada  Ketua Majelis Syura Almukarrom KH Maimoen Zubair. Saya tunduk, patuh, dan serahkan persoalan muktamar kapan digelar kepada keputusan Majelis Syura.  Saya serahkan persoalan muktamar kepada dia," jelasnya.

Setelah direkomendasikan oleh Majelis Partai dan Majelis Syura, lanjut SDA, DPP akan menentukan siapa ketua pantia Organizing Committe.

Tampak hadir juga dalam pertemuan tersebut, ketua Fraksi PPP DPR Hasrul Azwar, Ketua DPP PPP Epiardi, Ahmad Yani, Ratih Sanggarwati dan pengurus lainnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya