Liputan6.com, Bengkulu - Meski tidak ditemukan titik api dan pembakaran lahan, kabut asap dalam beberapa hari terakhir menyelimuti kota Bengkulu. Di Bandara Fatmawati meski ketebalan kabut asap terlihat kasat mata, belum ada penundaan apalagi penghentian penerbangan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Jumat (17/10/2014), dari catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat, jarak pandang masih mencapai 1.500 - 2000 meter, sehingga penerbangan belum terganggu.
Diprediksi dalam 3 hari ke depan kota ini masih diselimuti kabut asap kiriman dari Sumatera Selatan, lantaran arah bertiup angin masih dari timur.
Advertisement
Sementara itu di kota Palangkaraya, kabut asap yang sempat menipis 2 hari karena diguyur hujan, kembali menebal. Ibukota Kalimantan tengah ini sepanjang Jumat diselimuti kabut asap lagi, dengan jarak pandang di dalam kota tidak lebih dari 600 meter.
Kualitas udara tidak hanya berbahaya, tapi juga menyumbang bau menyengat sehingga mengganggu aktivitas warga. Kendati demikian, pemerintah daerah (Pemda) tidak lagi meliburkan sekolah, karena sudah sering libur gara-gara kabut asap.
Bencana kabut asap sudah berlangsung sebulan lebih akibat kebakaran hutan dan lahan. Kendati sudah sangat mengganggu aktivitas warga maupun dunia usaha, pemerintah bagai tak berdaya mengatasinya. (Rmn)
Baca juga:
Kepekatan Kabut Asap di Sumsel Lewati Batas Normal
Kabut Asap Makin Tebal, Persediaan Masker di Bengkulu Tidak Ada