Liputan6.com, Jakarta - Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Terpilih Jusuf Kalla (JK) memiliki program membangun pembangkit listrik 20 ribu megawatt (MW). Namun ada masalah lain yang harus diperbaiki yaitu kabel listrik tua yang berada di Jakarta.
General Manager PLN Disjaya Haryanto WS mengakui kondisi kabel listrik di Jakarta memang cukup memprihatinkan. Jika tidak diperbaiki, maka akan menggangu pasokan listrik ke pelanggan.
Advertisement
J"Kita masih mempunyai beberapa masalah di beberapa daerah Jakarta sehingga memiliki tingkat gangguan tinggi. Ini bisa disebabkan kabel sudah tua, kabel overload, atau karena kelembaban," paparnya di Jakarta, Sabtu,
Untuk mengatasi hal tersebut, lanjut Haryanto, PLN Disjaya harus terus melakukan perbaikan sehingga dapat meningkatkan pelayanan ke pelanggan.
"Kita harus bekerja keras memperbaiki diri karena itu misi PLN Disjaya yaitu efisien, handal, berkualitas, bekerja unggul harus dicapai dengan kerja keras," pungkasnya.
Sementara untuk merealisasikan program kelistrikan pemerintahan Jokowi-JK membangun 20 ribu MW, Haryanto menyarankan agar Indonesia harus membangun pembangkit sekitar 6.000-7.000 MW.
Tak hanya itu, Haryanto tetap mengingatkan agar infrastruktur penunjang seperti transmisi, gardu distribusi dan jaringan tegangan menengah juga harus dibangun. Pasalnya meski pembangkit berkapasitas 20 ribu MW dibangun, listrik dari pembangkit tersebut tanpa tidak bisa disalurkan ke pelanggan.
"Itu tantangan sekaligus pekejaan kita di depan mata yang harus dipersiapkan sebaik-baiknya," tutur Haryanto. (Pew/Ndw)