Liputan6.com, Jakarta Omelet, pasta, dan makanan dengan bahan dasar telur dapat kembali dikonsumsi oleh anak-anak yang memiliki alergi dengan telur. Seperti yang dilansir dari dailymail.co.uk, Sabtu (18/10/2014), para ilmuwan telah menemukan terapi yang cukup efektif.
Temuan ini menggunakan konsep oral immunotherapy, yaitu sistem kekebalan tubuh diajarkan untuk mentolerir sesuatu dengan dosis yang kecil dan semakin lama semakin ditambahkan dosisnya.
Advertisement
Studi serupa juga menyarankan pendekatan yang sama bisa berguna untuk anak yang memiliki alergi dengan susu dan kacang. Namun para peneliti dari Pusat John Hopskins Children’s memperingatkan bahwa oral immunotherapy harus dilakukan pada masa pertumbuhan dengan dosis yang tepat dan dikontrol dengan sangat ketat.
Penelitian ini, diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine, 35 dari 40 anak yang diobati dengan terapi ini mengalami kemajuan dengan 5 orang anak gagal, 11 orang anak berhasil sembuh total, dan sisanya kambuh setelah pengobatan dihentikan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti tetap menganjurkan untuk dilakukannya terapi.
“Lebih dari seperempat dari anak-anak dalam penelitian sudah sembuh total alergi telur. Namun, mereka yang gagal pun sudah berhasil sembuh dari alergi serius seperti akibat satu gigitan kudapan yang mengandung telur,’ ucap Dr Dr Robert Wood. (Jazaul Aufa/Igw).