Liputan6.com, Jakarta - Selama 10 tahun memimpin Indonesia, mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berhasil mencatatkan sejumlah prestasi di berbagai bidang termasuk ekonomi. Salah satu prestasi SBY yang paling menonjol adalah meningkatkan pendapatan per kapita rakyat Indonesia hingga tiga kali lipat selama dirinya duduk di kursi tertinggi pemerintahan.
Pada 2004, saat SBY pertama kali menjabat sebagai presiden, pendapatan per kapita rakyat Indonesia tercatat berjumlah US$ 1.121. Di akhir 2013, pendapatan per kapita masyarakat Indonesia meningkat hingga tiga kali lipat menjadi US$ 3.475.
Advertisement
Di tangan SBY, Indonesia juga berhasil menjadi anggota G20 atau kelompok negara ekonomi maju dan berkembang utama dunia.
"Masuknya Indonesia ke dalam anggota G20 berarti Indonesia telah diakui sebagai kekuatan ekonomi global," kata Ketua MPR Zulkifli Hasan saat Pelantikan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) sebagai Presiden dan Wapres RI di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin (20/10/2014).
Posisi Indonesia di peta perekonomian dunia juga sudah diakui di mata global dan terjadi di masa pemerintahan SBY. Dengan begitu, Indonesia mampu duduk bersama dengan negara-negara maju di panggung perekonomian dunia.
Hari ini, presiden terpilih Joko Widodo menjalani upacara pelantikan dan mengucap sumpah jabatan sebagai pimpinan Indonesia selama lima tahun ke depan. Artinya, SBY resmi berhenti dari masa jabatannya yang telah dijalani selama sepuluh tahun sejak 2004 hingga 2014. (Sis/Ndw)