Liputan6.com, Jakarta Berbeda dengan orang dewasa, kulit bayi cenderung lebih sensitif dan lebih mudah iritasi. Seperti halnya ruam popok yang sering dialami bayi, terkadang orangtua kurang paham bila popok harus diganti 4-6 kali sehari.
Seperti disampaikan Konsultan tumbuh kembang Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, RS Cipto Mangunkusumo, dr. Bernie Endyarni Medise, Sp. A (K), MPH bahwaruam popok dapat menyebabkan iritasi, kulit kemerahan, rewel, gatal, nyeri dan gangguan tidur. Semua hal ini dapat menganggu tumbuh kembang bayi.
"Popok itu tidak untuk dipakai sekali sehari. Kalau bayi rewel, ada kemungkinan dia buang air kecil atau besar. Kalau dia buang kotoran, maka bakteri akan mengubah popok jadi asam. Popok yang kotor ini jika terus kontak dengan bayi akan membahayakn kulit bayi. Maka itu ganti popok 4-6 kali sehari," kata Bernie saat seminar Pure, ditulis Senin (20/10/2014).
Advertisement
Bernie menerangkan, ketebalan kulit bayi hanya seperlima kulit dewasa sehingga apapun yang menempel pada kulitnya akan lebih mudah menyerap.
"Kulit bayi itu mudah terserap sehingga jangan lupa ganti popok dan jangan biarkan terlalu lama," tambahnya.