Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) RJ Lino menyatakan, pembangunan pelabuhan Cilamaya, Karawang sudah tidak relevan.
Menurutnya, pembangunan pelabuhan Cilamaya tidak relevan karena telah ada pembangunan Pelabuhan Tanjung Priok.
"Itu sudah tidak relevan lagi karena dulu waktu Priok itu dibuat Priok itu cuma dibikin 1 kilometer dermaga dan jembatan, untuk kapasitas 1,5 juta TEUs sampai Cilamaya dibangun. Dan kemudian Cilamaya dibangun," kata Lino, di Kantor Kementrian BUMN, Jakarta, Seni (20/10/2014).
Lino menambahkan, dalam investasi pembangunan Cilamaya, seharusnya pihak Jepang juga investasi pembangunan Tanjung Priok.
"Bagian yang Priok sendiri itu pemerintah itu tender. Makanya waktu itu saya bilang, kalau kalian (Jepang) biayai Cilamaya, Priok juga donk 1 kilometer. Tidak mungkin kalian kapling Priok, sementara kalian bangun juga Cilamaya, siapa yang mau investasi.
Menurutnya, jika pemerintah bangun Cilamaya, Priok diserahkan swasta, tidak ada investor yang membangun pelabuhan Tanjung Priok.
"Investor siapa yang mau bangun. Makanya saya bilang tidak ikut tender waktu itu, karena apa? Kalau cuma 1 kilometer, Cilamaya jadi, bunuh diri saya," tuturnya.
Ia mengungkapkan, jika terlalu banyak perlabuhan bermuatan kapal besar, akan membuat kapal besar malah enggan masuk Indonesia.
"Enggak ada gunanya. Kita kan ingin kapal-kapal besar masuk ke Indoensia. Kalau Priok dibikin, Cilamaya dibikin, Semarang dibikin, akhirnya tidak ada kapal besar yang masuk," pungkasnya.
Bos Pelindo II Sebut Proyek Pelabuhan Cilamaya Tak Relevan
Dirut Pelindo II RJ Lino menyatakan pembangunan pelabuhan Cilamaya, Karawang sudah tidak relevan. Kenapa?
diperbarui 20 Okt 2014, 13:34 WIBPelindo II menargetkan pembangunan pelabuhan New Tanjung Priok tahap I dapat beroprasi pada kuartal III 2015 dengan kapasitas daya tampung sebesar 1,5 juta, Minggu (7/9/2014)(Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Investor Abaikan Donald Trump, S&P 500 dan Dow Jones Cetak Rekor Baru
Cuaca Besok Kamis 28 November 2024: Jakarta Pagi Hari Seluruhnya Berawan Tebal
Pasar Saham Asia-Pasifik Dibuka Beragam, Mengikuti Rekor Baru Wall Street
Ridwan Kamil Akan Antar Bahlil Lahadalia Mencoblos di TPS Sebelum Bertolak ke Bandung
Anies Baswedan: Pemimpin Jakarta Harus Merangkul Semua dan Minim Kontroversi
Berburu Motor Listrik Rp 6 Jutaan di GJAW 2024
To The Point, 3 Zodiak Ini Tak Takut dengan Percakapan yang Canggung
Pemerintah Israel Sanksi Surat Kabar Haaretz Karena Kritik Perang Sejak 7 Oktober 2023
Viral Guru SD Beri Hadiah pada Muridnya yang Buktikan Ada Sapi Makan Martabak
Harga Kripto 27 November 2024: Bitcoin Lanjutkan Penurunan
Harga Minyak Anjlok Dampak Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Lebanon
Gagal di Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 Jadi Pelajaran Berharga bagi Timnas Basket Indonesia