Layanan Telekomunikasi <i>Byarpet</i> Saat Pelantikan Jokowi?

Teknik jamming tampaknya diterapkan di sekitar komplek MPR/DPR. Walhasil frekuensi layanan telekomunikasi seluler ikut terkena dampaknya.

oleh Denny Mahardy diperbarui 20 Okt 2014, 12:15 WIB
(Foto: HuffingtonPost.com)

Liputan6.com, Jakarta - Prosesi pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang baru di Gedung MPR/DPR Senayan dijaga ketat. Bahkan layanan telekomunikasi di komplek DPR juga ikut dijaga ketat.

Teknik jamming  tampaknya diterapkan di sekitar komplek MPR/DPR. Walhasil frekuensi layanan telekomunikasi seluler ikut terkena dampaknya dan membuat layanan telekomunikasi khususnya layanan data menjadi byarpet.

"Indikator sinyalnya sih kuat, tapi aktivitas untuk memakai layanan data nggak bisa berfungsi dengan baik. Untungnya SMS dan telepon masih berfungsi baik," kata Yongki Sanjaya, salah satu pewarta yang berada di Gedung MPR/DPR.

Hal yang sama juga diungkap Gesit Prayogi. Dirinya mengaku kesulitan untuk berkomunikasi lewat berbagai aplikasi yang berjalan menggunakan layanan data.

Vice President (VP) VP Corporate Communication Telkomsel, Adita Irawati, mengakui bahwa teknik jamming memang kerap diterapkan di lokasi sekitar Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

"Kita sudah sediakan peningkatan fasilitas untuk menangani layanan telekomunikasi pada saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di sana. Tapi kan kalau ada RI 1 biasanya ada jamming yang dilakukan oleh protokoler," kata Adita yang dihubungi melalui layanan pesan instan.

Adita menambahkan, pihaknya tidak tahu pasti berapa lama jamming layanan seluler akan diterapkan di sekitar Presiden dan Wakil Presiden.

"Itu ketentuan yang dilakukan oleh pihak protokoler. Kita tidak tahu berapa lama, tapi yang pasti ada tim kita di DPR untuk mengamankan kualitas layanan di sana," tandas Adita. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya