Liputan6.com, Manchester - Menjadi pilot bukanlah perkara mudah, karena mesti melakukan sejumlah keputusan yang tepat terkait masalah yang menimpa pesawat. Jika tidak, nyawa si penerbang beserta penumpang yang menjadi taruhannya.
Sebuah kasus yang bisa saja mengakibatkan celaka terjadi pada pesawat milik maskapai Thomas Cook di Inggris. Si pilot dilaporkan nekat melanjutkan penerbangan untuk mendarat di lokasi yang lebih jauh meski bahan bakar sudah menipis. Ketika itu, ia tengah membawa 235 penumpang dan 7 kru pesawat.
Awalnya, seperti dimuat News.com.au, Senin (20/10/2014), pilot yang tak disebutkan namanya itu sedang menerbangkan pesawat dengan rute Canary Island, Spanyol menuju ke Newcastle, Inggris. Namun tiba-tiba terjadi kerusakan pada sistem kendali sayap pesawat.
Dalam sebuah laporan, dituliskan bahwa pilot itu seharusnya tetap mendaratkan pesawat di tempat tujuan, Newcastle atau kembali ke Edinburgh sebagai lokasi terdekat, mengingat bahan bakar yang dinilai tak cukup. Namun si pilot malah mengalihkan penerbangan ke Manchester, Inggris yang jaraknya lebih jauh.
Dengan keputusannya itu, pesawat Boeing 757 otomatis harus terbang lebih lama 20 menit dari seharusnya, sementara bahan bakar pesawat yang tersisa hanya sekitar 900 kilogram. Beruntung, pesawat mendarat dengan selamat di Manchester.
Dalam pengumuman hasil penyelidikannya, Badan Investigasi Penerbangan Inggris (AAIB) menyatakan si pilot melakukan sejumlah kesalahan dalam menerbangkan kapal terbang tersebut.
Dijelaskan bahwa awalnya pesawat Thomas Cook tersebut diminta untuk berputar arah sebelum mendarat di tempat tujuan, Newcastle. Tiba-tiba kerusakan "flap" pada sistem sayap terjadi. Saat itu juga, awak pesawat disebutkan tak mengumumkan peringatan darurat kepada penumpang.
"Untuk menindaklanjuti hasil penyelidikan internal, kami akan mengevaluasi pelatihan pilot untuk melakukan manuver "berputar kembali" demi memastikan prosedur operasi berjalan akurat dan cara memberitahu menara pengawas saat level bahan bakar menipis," ujar juru bicara maskapai Thomas Cook.
Hingga kini, belum diketahui pasti mengapa si pilot berusia 56 tahun itu nekat melanjutkan penerbangan ke lokasi yang lebih jauh. Menurut seorang sumber kepada Mirror.co.uk, saat terbang, pilot sedang diliputi perasaan cemas karena mendapat informasi dirinya akan diturunkan jabatan dan gajinya bakal dipotong.
"Ini merupakan efek langsung dari kabar yang ia terima tersebut," ujar sumber yang merupakan pakar penerbangan lokal Inggris. (Ein)
Pilot Nekat Lanjutkan Penerbangan Saat Bahan Bakar Menipis
Dengan keputusan pilot itu, pesawat yang mengangkut 235 penumpang itu otomatis harus terbang lebih lama 20 menit dari seharusnya.
diperbarui 20 Okt 2014, 18:02 WIBDengan keputusan pilot itu, pesawat yang mengangkut 235 penumpang itu otomatis harus terbang lebih lama 20 menit dari seharusnya.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Chord Doa Yabes Angel Pieters, Pahami Lirik, Kunci Gitar, dan Makna Mendalam
Uji Cepat di 100 Titik, Badan Pangan Nasional: Anggur Shine Muscat Aman Dikonsumsi
Cerita Pelaku UMKM Dapat Bantuan Sertifikasi Halal dari BRI, Usaha Makin Berkembang
WNI Asal Cilacap di Hong Kong Ditemukan Tewas, Diduga Jadi Korban Kejahatan Kriminal
Indonesia Perkuat Posisi sebagai Pusat Inovasi Fintech di Dunia
Garuda Indonesia Kantongi Pendapatan USD 2,56 Miliar hingga September 2024
Megawati Hadiri Psikotes Seluruh Anggota Fraksi PDIP DPR RI: Ini Upaya Pelembagaan Partai
BRI Peduli Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Halal, Diikuti 77 Pelaku UMKM
Agatha All Along Rilis Episode Final, Bakal Ada Musim Kedua?
Cara Membuat Klepon yang Lezat dan Mudah
Tarif Tol Serpong-Balaraja Naik Mulai 3 November 2024
Sudah Digelar Sejak Agustus, Ini 6 Potret Sahabat Febby Rastanty di Hari Lamaran