Liputan6.com, London - Seorang ibu yang putranya bergabung dengan kelompok militan ISIS menceritakan perjalanannya ke perbatasan Turki-Suriah untuk membujuk sang anak pulang. Perempuan berusia 45 tahun itu mengaku putranya tiba-tiba menghilang awal tahun ini.
Sang ibu mengaku baru mengetahui anaknya bergabung bersama ISIS ketika dia menelepon dari Suriah. "Anak saya tidak pernah mengatakan kepada saya bahwa dia akan pergi ke Suriah. Dia tahu saya akan melarangnya," ujarnya, seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Selasa (21/10/2014).
"Saya pikir alasan dia pergi ke sana karena dia merasa sangat marah atas penindasan yang terjadi di sana dan dia pikir dia bisa pergi ke sana untuk membantu," imbuh dia.
Sejak mengetahui putranya angkat senjata bersama ISIS, si ibu senantiasa membujuk agar dia pulang ke London Utara, Inggris, tempat tinggal mereka. Namun, bujukan ibu itu tidak mempan. Puncaknya, sang ibu mengatakan akan pergi ke luar negeri untuk bekerja karena sedih ditinggal anaknya.
Perkataan sang ibu itu akhirnya mengena. Setelah berada di Suriah selama 4 bulan, sang anak memutuskan untuk pulang. Akan tetapi, karena dia menderita luka-luka akibat pertempuran, dia tidak bisa begitu saja hijrah.
"Dia kini dalam kondisi trauma dan rapuh," ujar sang ibu.
Dalam keadaan seperti itu, sang ibu memutuskan bertolak ke Adana, sebuah kota di perbatasan Turki-Suriah. Setibanya di sana, sang ibu mencoba memberitahukan kedatangannya kepada sang anak melalui internet. Ibu itu juga menginformasikan alamat hotel tempatnya menginap.
Dua pekan kemudian, sang putra tiba di hotel tersebut. Akhirnya terjadilah pertemuan antara ibu dan anak yang telah bertahun-tahun tidak bertemu. Mereka kemudian meninggalkan Turki dan hijrah ke London.
Sang anak yang kini berusia 21 tahun sempat diinterogasi Kepolisian Inggris ketika ia baru tiba di tanah kelahirannya, London. Dari hasil pemeriksaan, pengalaman bertempur di Suriah membuat anak tersebut tidak percaya orang lain dan paranoid.
Meski demikian, hal itu tidak bisa mengalahkan kegembiraan sang ibu lantaran anaknya yang hilang kini telah kembali. "Ketika mengingat kembali bagaimana semuanya berjalan, hasilnya menakjubkan. Saya berhasil membawa anak saya pulang," ujar sang ibu. (Mut)
Perjuangan Ibu Bujuk Anaknya yang Masuk ISIS untuk Pulang
Sejak mengetahui putranya angkat senjata bersama ISIS, si ibu senantiasa membujuk agar dia pulang ke London Utara, Inggris.
diperbarui 21 Okt 2014, 12:35 WIBFBI berharap masyarakat bisa mengenali suara militan ISIS dalam video yang disebarluaskan. (BBC)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
100 Ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru 2025 dari Muslim, Penuh Makna Mendalam
Kapolri: Selamat Natal, Mari Genggam Erat Persatuan dan Kesatuan
Top 3: Manfaat Daun Singkong untuk Kesehatan
Top 3 Berita Bola: 2 Pemain Senior Manchester United Bisa Susul Marcus Rashford
Pejabat Publik hingga Tokoh Agama Ucapkan Selamat Natal di Platform X, Bikin Damai dan Sejuk
Beroperasi Terbatas Saat Nataru, Tol Fungsional Probowangi, Gending-Kraksaan Diharapkan Kurangi Waktu Tempuh
Mengapa Tak Ada Sosok Anak Lelaki Putra Mahkota Norwegia di Foto Natal Kerajaan 2024?
Bocoran Penerapan BLT Subsidi BBM, Siap-Siap!
Agar Tampil Elegan di Hari Raya, Ini 5 Inspirasi Model Atasan Brokat Terbaru untuk Lebaran ala Selebriti
Influencer Dwi Handayani: Yang Diwariskan ke Anak Itu Uang, Jangan Penyakit!
Ariana Grande Berdonasi Jelang Natal untuk Anak-anak di Rumah Sakit Manchester, Memperingati Tujuh Tahun Tragedi Bom
Katedral Jakarta Gelar 3 Misa Natal pada 25 Desember 2024, Siap Tampung 4.300 Jemaat