Liputan6.com, New York - Salah satu miliarder terkaya di dunia, Warren Buffet pernah mengaku tidak suka mengalami kerugian dalam berbagai bisnisnya. Namun tetap saja, miliarder berusia 84 tahun ini harus menelan kenyataan pahit akibat menderita kerugian hingga US$ 1 miliar atau Rp 11,98 triliun (kurs: Rp 11.987/US$) usai saham IBM anjlok.
Mengutip laman CNBC, Rabu (22/10/2014), anjloknya saham-saham IBM di awal pekan telah menyebabkan pendapatan para investor menurun. Harga saham IBM anjlok sekitar US$ 13,06 dan membuat Buffett yang memegang 70,2 juta saham di perusahaan tersebut menanggung rugi.
Advertisement
Dengan kepemilikan saham tersebut, anjloknya saham tersebut membuat perusahaannya, Berkshire Hathaway kehilangan US$ 1 miliar.
Pada April, Buffett mengatakan, dirinya tidak membenamkan investasi besar di IBM. Dia menjelaskan, dirinya tidak membeli lebih banyak saham di IBM dan mejualnya tahun ini.
Baru-baru ini, saham IBM menjadi kepemilikan investasi terbesar di portofolio Buffett. Jumlah kepemilikan saham Buffett di Wells Fargo dan Coca Cola masih tercatat lebih besar.
CEO IBM Ginny Rometty menolak untuk membahas kemerosotan nilai saham perusahaan yang dipimpinnya itu.
"Memang kini kecepatan pangsa pasar tengah meningkat. Kita memiliki strategi yang jelas untuk mennggapai masa depan perusahaan," tegasnya. (Sis/Ndw)