Liputan6.com, Jakarta - Para pedagang di pasar tradisional mengeluhkan belum pulihnya daya beli masyarakat akan daging sapi pasca Hari Raya Idul Adha. Padahal hari raya umat Islam tersebut sudah hampir sebulan berlalu.
Salah seorang pedagang daging di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Hadi (49) mengatakan, saat ini omzet penjualan daging sapi belum mengalami kenaikan. Ia menduga, salah satu penyebab belum naiknya angka penjualan tersebut karena masyarakat masih jenuh dengan daging sapi setelah perayaan Idul Adha kemarin.
Omzet Hadi menurun dari awalnya di kisaran Rp 6 juta sampai Rp 7 juta, menjadi hanya Rp 4 juta. Dia pun, mengaku pembeli yang mendominasi saat ini hanya pelanggan yang terdiri dari tukang bakso dan warung makan rumahan.
"Mungkin satu bulan baru kembali stabil," lanjut dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Selasa (21/10/2014).
Padagang lain di Pasar Kebayoran Lama, Paiman (54) mengaku hal yang sama. Pria yang membuka dagangan dari pukul 03.00 WIB ini mengaku dagangannya jatuh lebih dari 50 persen.
"Biasanya habis 50 kilogram (kg), sekarang cuma 20 kg. Jauh itu, sampai sekarang," kata dia.
Dia menerangkan, daging-daging jualannya hanya diambil oleh pelanggan saja. Supaya penjualannya bisa stabil lagi, menurutnya membutuhkan waktu yang lama. "Bisa lebih dari satu bulan setengah, setelah Muharam lah biasanya," tandas dia.
Sedangkan untuk harganya, Hadi mengaku masih terpantau stabil di pasar tradisional. "Kalau harganya belum bergerak, masih tetap," jelasnya.
Berikut pantauan harga daging sapi di pasar tradisional:
- Sirloin Rp 95 ribu per kg
- Tenderloin Rp 110 ribu per kg
- Daging sop Rp 80 ribu- Rp 85 ribu per kg
- Babat Rp 20 ribu per kg
- Usus Rp 20 ribu per kg
- Jantung Rp 60 ribu per kg
- Ati Rp 60 ribu per kg
- Limpa Rp 60 ribu per kg
- Paru Rp 60 ribu per kg
- Ekor yang sudah dikupas Rp 90 ribu per kg
- Ekor kulitan Rp 65 ribu per kg
(Amd/Gdn)
Advertisement