Liputan6.com, New York - Dengan berbagai pertanyaan spontan, anak-anak kecil sangat lihai membuat orangtuanya kebingungan. Salah satu pertanyaan yang seringkali membuang orangtua bingung adalah saat sang anak bertanya, `apakah kita kaya?`.
Mengutip laman Business Insider, Senin (21/10/2014), pertanyaan tersebut bisa ditanyakan para anak dari berbagai kalangan mulai dari bawah hingga atas.
Advertisement
Penulis buku `The Opposite Of Spoiled: Raising Kids Who Are Generous, Grounded, And Smart About Money`, Ron Lieber menyarankan para orang tua untuk langsung memberikan jawaban yang sangat sederhana terhadap pertanyaan tersebut.
Tak peduli, kaya atau miskin, para orangtua harus merespons pertanyaan tersebut dengan bertanya balik, `mengapa kamu menanyakan hal ini?`.
Lieber mengatakan, respon orangtua tersebut memberikan ruang pada dirinya untuk memahami pertanyaan sang anak. Bertanya balik lebih baik dibandingkan langsung menjawab, iya, tidak, atau tidak tahu.
Selain itu, memberikan respon tersebut dapat membuat Anda menyelami alasan mengapa sang anak ingin tahu apakah keluarganya kaya atau tidak.
Pertanyaan `apakah kita kaya?`, dapat membuat orangtua dan sang anak berdiskusi mengenai kepemilikan, harta yang dimiliki dan apa yang sebenarnya dimaksud dengan kaya.
Lieber menyarankan para orangtua untuk melakukan percakapan lebih jauh dengan sang anak. Menjelaskan bahwa Anda tidak mengetahui berapa kekayaan para tetangga juga dapat menjadi alasan untuk tidak menjawab secara gamblang pertanyaan sang buah hati.
Para orangtua juga harus menjelaskan, bahwa menjadi kaya bukan hal penting. Yang terpenting adalah bagaimana meningkatkan kualitas diri dengan berbuat baik atau kreatif dalam melakukan berbagai hal.
Salah satu orangtua yang pernah mengikuti penelitian finansial mengaku, pertanyaan tersebut merupakan salah satu yang tersulit seumur hidupnya. (Sis/Ndw)