Liputan6.com, Hong Kong - Lewat sebuah layar raksasa, perwakilan pengunjuk rasa Pro-Demokrasi Hong Kong melakukan proses dialog dengan pemimpin Hong Kong secara langsung.
Beberapa pengunjuk rasa menganggap dialog ini merupakan awal yang baik. Namun banyak pula yang tidak puas atas rancangan yang disusun parlemen terkait pemilu pemimpin Hong Kong ke depan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Selasa (21/10/2014), sebelum dialog digelar, pemimpin Hong Kong yang didukung Beijing menyatakan warga tetap tidak dibolehkan mencalonkan kandidat pemimpin Hong Kong pada 2017. Dialog digelar setelah bentrokan pecah selama 3 malam beruntun.
Bentrokan polisi dan kelompok pro-demokrasi ini terjadi di Distrik Mong Kok, Hong Kong, pada Sabtu 18 Oktober 2014 malam waktu setempat.
Sejumlah laporan menunjukkan polisi melakukan serangan setelah para demonstran menerobos penjagaan, memicu perkelahian yang menyebabkan luka ringan pada kedua pihak.
Bentrokan tersebut berakhir dengan penangkapan 26 pemrotes di Hong Kong. Sementara Sekitar 9.000 demonstran lainnya meninggalkan lokasi protes.
Terkait hal ini, para pengunjuk rasa apatis negosiasi akan menghasilkan kesepakatan yang menyenangkan. Sepanjang Selasa 21 Oktober, para pengunjuk rasa Pro-Demokrasi masih memasang tenda di pusat Kota Hong Kong. (Ado)
Baca juga:
Advertisement
Bentrok dengan Demonstran, Polisi Hong Kong Semprot Merica
Bentrokan Pecah Selasa Malam di Hong Kong, 45 Demonstran Dibekuk
Demonstran Hong Kong Anggap Polisi Bak Gengster Jalanan
Baca Juga
William Chan Bintangi Series Perjalanan Waktu See Her Again yang Penuh Ketegangan
Hidupkan Sinematik Film Laga Terlarisnya di 2024, Sudut Bandara Hong Kong Didekorasi ala Lokasi Syuting
Mengintip Ratusan Mainan Artistik Unik di Hong Kong Art Toy Story 2024 Jakarta, Buka Peluang Kolaborasi dengan Seniman Lokal