Ingin Ekonomi RI Tumbuh 7%, Pemerintah Jokowi Harus Siapkan Ini

Indonesia membutuhkan pasokan gas untuk mendukung kegiatan industri sehingga dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

oleh Septian Deny diperbarui 22 Okt 2014, 14:10 WIB
Pemerintah sudah mengirim tim renegosiasi harga gas tangguh.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk mendorong kemandirian di dalam negeri, Indonesia membutuhkan lebih banyak industri yang harus dibangun. Namun sayangnya pasokan energi untuk membangun industri masih sangat kurang.

Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian, Hardjanto mengatakan, kebutuhan gas untuk industri mencapai 2.400 MMCFD pada 2015, sedangkan pada 2025 kebutuhannya akan melonjak menjadi 3 ribu MMCFD.

"Kalau kita ingin tumbuh 6 persen-7 persen, maka pertumbuhan industri paling tidak harus sebesar 9-10 persen," ujarnya di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Rabu (22/10/2014).

Kebutuhan akan pasokan gas ini, lanjut Hardjanto penting untuk dapat menarik investasi ke Indonesia. Pasalnya selama ini banyak juga investor yang menunda untuk menanamkan modalnya di Indonesia lantar ketersediaan pasokan gas tidak mencukupi.

"Contohnya, industri keramik adalah salah satu industri yang bergantung pada gas. Bagi industri petrokimia sebagai bahan baku banyak yang kuang, kemudian besi baja," lanjutnya.

Oleh sebab itu, menurut dia penting bagi pemerintah Joko Widodo (Jokowi) untuk memastikan pasokan energi dan tidak hanya dari gas saja, tetapi juga dari sumber energi lain.

"PR ke depannya kita selain gas juga bagaimana kita mencari sumber energi baru untuk bahan baku seperti batu bara. Batu bara itu bisa menjadi andalan karena lebih efisien. Dari batu bara bisa dibikin gas mentan dan turunannya," tandas dia. (Dny/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya