Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan nama-nama yang menjadi pembantunya di pemerintahan. Nama-nama menteri itu diklaim sudah melalui verifikasi yang ketat.
Ada 2 jenderal Polri aktif yang santer disebut masuk ke dalam kabinet Jokowi-JK. Mereka adalah Komjen Pol Budi Gunawan yang saat ini menjabat Kepala Lembaga Pendidikan Polri, dan Irjen Pol Syafrudin yang menjabat Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri.
Komjen Pol Budi pernah menjadi ajudan Megawati Soekarnoputri saat menjadi presiden. Sedangkan Irjen Syafrudin pernah menjadi ajudan Wapres Jusuf Kalla pada periode 2004-2009.
Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengaku hingga saat ini justru belum mendengar informasi keduanya akan masuk dalam bursa jajaran menteri kabinet Jokowi-JK.
"Saya tidak tahu. Itu hak presiden menetapkan menteri-menterinya. Kita serahkan beliau mau pilih dari kalangan apa, (karena) itu hak prerogatif beliau," kata Jendral Pol Sutarman usai memimpin apel konsolidasi pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Polda Metro Jaya, Rabu (22/10/2014).
Kapolri Sutarman mengaku tak akan menghalangi anggotanya jika benar nantinya dipilih jadi menteri. Namun yang pasti, mereka harus segera mengundurkan diri dari kepolisian.
"Kalau dilarang tidak mungkin, itu tugas mulia. Tidak perlu izin, mengundurkan diri. Tidak boleh rangkap jabatan," tegas Sutarman.
Mantan Kabareskrim itu mengapresiasi positif jika memang ada jenderal Polri yang dipercaya menjabat menteri oleh Jokowi-JK. Karena hal itu merupakan bukti Polri masih dipercaya masyarakat. Hanya, menurut Sutarman sampai saat ini belum ada komunikasi terkait 2 anak buahnya yang disebut akan menjabat menteri itu.
"Sampai sekarang tidak ada komunikasi soal itu," ucap Sutarman.
Sampai saat ini, Presiden Jokowi masih memanggil orang-orang yang diduga akan duduk dalam kabinet Jokowi-JK. Politisi Partai Nasdem, Siti Nurbaya Bakar, hari ini mendatangi Istana. (Yus)
Advertisement