Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih melanjutkan penguatan didukung dengan aliran dana investor asing pada perdagangan saham Kamis (23/10/2014).
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, target resistance IHSG berada di level 5.165 dan support 5.016. Pola uptren dengan waktu jangka pendek mulai terbentuk didorong aliran dana asing yang masuk ke pasar modal.
Advertisement
"Tingkat kepercayaan investor masih cukup tinggi terhadap negara Indonesia," ujar William dalam ulasannya.
Sementara itu, dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG bergerak menguat di kisaran 5.059-5.100. Sentimen global dan dalam negeri akan mempengaruhi laju IHSG. Sentimen global itu terutama rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) khususnya data inflasi yang diperkirakan ke level -0,15 persen MoM.
Sedangkan dari Asia, Jepang akan merilis data Markit Manufacturing PMI Flash ke level 51,25 dibandingkan sebelumnya di 51,7. Dari China akan merilis data HSBC Manufacturing PMI Flash yang bakal stagnan ke level 50,2.
"Dari dalam negeri masih menantikan pengumuman kabinet pemerintahan baru," tulis laporan itu.
Rekomendasi Saham
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas ada saham-saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Sedangkan William memilih saham UNVR, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
Rekomendasi Teknikal
Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko memilih saham PT Astra International Tbk (ASII) untuk jadi pertimbangan pelaku pasar. Ia merekomendasikan akumulasi beli untuk kontinuasi kenaikan yang baru terbentuk.
"Rekomendasi beli dengan trading target Rp 7.050," ujar Yuganur.
Ia merekomendasikan, saham ASII untuk masuk di level pertama Rp 6.525, level kedua Rp 6.475, dan cut loss point Rp 6.400. (Ahm/)