Penyakit Sepele yang Kerap Makan Banyak Korban, Khususnya Bayi

Penyebab utama kematian pada bayi karena diare, orangtua harus waspada dan segera melakukan upaya kesembuhan.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 24 Okt 2014, 13:08 WIB
Sekitar 90 persen diare akut pada anak disebabkan infeksi karena virus, bakteri, atau parasit.

Liputan6.com, Jakarta Acapkali, saat mendapati seseorang terkena diare dianggap sebagai permasalahan kesehatan yang enteng. Namun jika hal ini menimpa pada balita bahkan bayi yang baru lahir, orangtua harus waspada dan segera melakukan upaya kesembuhan.

Di Indonesia, angka kematian bayi pada  2012 mencapai 152.000 kasus berdasarkan data UNICEF tahun 2013. Sekitar 42 persen kematian pada bayi usia 0-12 bulan adalah diare. Sehingga diare pada balita termasuk bayi memang tak bisa dipandang sebelah mata.

Menurut dokter Ariani Dewi Widodo, SpA diare dapat menyebabkan tubuh dehidrasi hal ini akan sangat punya pengaruh besar bagi anak-anak karena sebagian besar tubuh mereka terdiri dari air.

"Kandungan air di dalam tubuh anak-anak jauh lebih banyak dibandingkan orang dewasa. Untuk bayi baru lahir 90 persen badannya adalah air. Sedangkan jika orang dewasa hanya 10 persen mengandung air. Artinya ketika bayi mengalami dehidrasi akan sangat bermakna," terang dokter Ariani saat ditemui dalam temu media "Menuju 70 Juta Tangan Indonesia Sehat" yang diadakan oleh Lifebuoy di Gedung SMESCO Jakarta pada Rabu (22/10/2014).

Langkah penting untuk mengatasi diare pada anak ada beberapa hal menurut dokter yang berpraktek di Tania Kids Center Jakarta ini. Pertama, pastikan adanya rehidrasi. "Meskipun diarenya bocor seperti ember bicir, tapi kalau diisi terus dengan cairan bisa membantu tubuhnya terhidrasi," ungkapnya. "Salah satu cairannya adalah oralit, cairan yang mengandung kandungan elektrolit," imbuh dokter Ariani.

Kedua, pastikan makan dan minum seperti biasa.

Ketiga, dokter akan memberikan zinc. "Zinc yang berguna menumbuhkan kembali fili usus yang rusak karena diare," ungkap dokter berparas manis ini.

Keempat, jaga selalu kebersihan seperti rutin mencuci tangan dengan sabun untuk menghentikan laju pertumbuhan kuman, bakteri dan patogen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya