Liputan6.com, Jakarta Selalu ada sesuatu yang sweet dan spesial saat Didi Budiardjo memamerkan koleksinya. Hal ini bisa ditemui hingga ke detil acara. Sebuah amplop dibagikan pada para tamu yang menghadiri fashion presentation dari Resort Colection 2015 Didi Budiardjo pada perhelatan Bazaar Fashion Festival 2014, Rabu (23/10/2014) di Jakarta Convention Center.
“Until one day, the twelve sisters, they are all dressed up in all their finery, they are decided to travel all over the world.” Itulah penggalan dongeng yang menjadi isi amplop tersebut. Bersama dengan penjelasan koleksi berjudul `Criterion` itu, para tamu diajak memasuki latar dongeng yang berkisah tentang 12 gadis bersaudara yang ingin menjelajahi dunia.
Advertisement
Sebuah balon udara hadir di sudut kubus putih tempat para tamu berpijak di awan-awan khayal seorang Didi Budiardjo. Di dimensi dongeng karya Didi ini muculah 12 gadis bersaudara itu. Mereka semua berjejer di samping sebuah balon udara yang akan mereka gunakan untuk mengeksplorasi dunia.
Esensi fantasi dari koleksi ini terasa begitu kuat hadir pada tiap rancangan busana, mulai dari Bustier dress floral warna ungu berbelahan hingga ke bagian perut yang dipadankan dengan celana 3/4 atau juga yang membalut kemeja berlengan 3/4, tank top aksen cut out berpadu feather skirt, dress emas dengan fur coat, dan rancangan-rancangan lainnya.
Penggunaan kain-kain tradisional dalam karya ini sungguh merupakan sebuah cara pandang baru dan menyenangkan atas warisan budaya tradisional Indonesia. Ada satu hal menarik yang perlu disampaikan tentang gadis-gadis dongen Didi Budiardjo. Yakni bahwa selain mereka tahu caranya menikmati perjalanan dalam fesyen, mereka juga tampak sebagai gadis-gadis yang siap berpetualang.
Sebuah kaca mata khusus dan sepatu sneakers warna-warni melengkapi busana yang dikenakan untuk petualanganya. Dalam balutan koleksi Didi, keduabelas gadis itu tampil sebagai persona yang bisa mengekspresikan fashion statement mereka yang modis dan eksentrik secara lugas dan kuat, sama seperti Didi Budiardjo sang pendongeng yang masuk ke dongengnya sendiri dengan tampil menggunakan topi rubah. Pendongeng yang berhasil menceritakan perjalanan desain imajinatifnya yang adventurous dan fashion melalui busana-busana keduabelas gadis untuk bertualang.
Mengenai koleksi dongeng ini, desainer lulusan Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budihardjo yang telah berkarya selama 25 tahun di dunia fesyen ini mengatakan, "Memang hal itu yang dekat dengan dunia saya".
Penggalan penutup dongeng itu berbunyi, “And day by day, they filled their world with more words and more dreams.” Sebuah penutup yang tepat menggambarkan bagaimana karya-karya Didi Budiardjo ini juga semakin memperkaya mimpi tiap mata yang melihatnya. Bilamana para tamu rindu dengan ke-12 gadis yang sudah mengembara itu, beberapa kartu pos juga tersedia di amplop dari fashion presentation Didi Budiardjo.
(Fotografer: Panji Diksana - Liputan6.com)