Liputan6.com, Ramallah - Bank Dunia mengumumkan rencananya untuk menyumbangkan dana bantuan darurat senilai US$ 63 juta atau Rp 760 miliar ke seluruh warga di Jalur Gaza menyusul kerusakan parah akibat gempuran Israel beberapa waktu lalu. Wakil Presiden Bank Dunia untuk Timur Tengah dan Afrika Utara Inger Andersen mengatakan, bantuan tersebut kemungkinan akan dikabulkan pada 30 Oktober.
Mengutip laman Press TV, Jumat (24/10/2014), bantuan tersebut akan digunakan untuk membenahi infrastruktur di Gaza akibat serangan militer Israel yang berlangsung selama 50 hari ke warga Palestina. Dana tersebut juga rencananya akan membanti pemerintah Palestina melunasi utangnya dan memulihkan berbagai kerugian yang ditanggung.
Advertisement
"Kami tengah mengejar empat proyek darurat saat ini. Kami benar-benar berupaya keras untuk mengatasi krisis ini dan menanggulanginya secepat mungkin," ungkap Andersen.
Rezim Israel memulai serangan ke Jalur Gaza pada 8 Juli 2014. Perang tersebut akhirnya berhenti pada 26 Agustus setelah serangkaian negosiasi.
Lebih dari 2.100 warga Gaza tewas terbunuh dan 11 ribu mengalami luka-luka akibat serangan Israel selama itu.
Agresi militer Israel terhadap kawasan Palestina juga telah menyebabkan kerusakan parah di wilayah Gaza dan sekitarnya. Lebih dari 15.600 rumah hancur dan 2.200 unit ambruk tak bisa dihuni lagi.
Para pakar finansial memprediksi kebutuhan dana sekitar US$ 7 miliar untuk membangun kembali Jalur Gaza yang berantakan diserang Israel.
Bahkan pada akhir bulan lalu, Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah meminta bantuan komunitas internasional untuk mendominasikan dana US$ 3,8 miliar untuk membangun Gaza kembali. (Sis/Ndw)