Liputan6.com, Jakarta - Puteri kedua Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu telah selesai menjalani tes tertulis seleksi CPNS dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) di Gedung Bakorwil II Surakarta. Kegiatan Kahiyang mengikuti tes CPNS ini juga turut menjadi perhatian media asing, salah satunya Voice of America (VOA).
Dalam laporannya, Jumat (24/10/2014), VOA menulis Kahiyang Ayu tampak berbaur dan menjalani tes seperti biasa bersama lebih dari 6.000 peserta lain. Dia juga tampak mengenakan baju hitam putih layaknya para peserta tes CPNS lain.
Advertisement
Lilis Jannatun, peserta tes CPNS yang duduk di sebelah Kahiyang mengaku terkejut melihat puteri presiden itu tidak mendapatkan perlakuan istimewa dari panitia.
"Ya, dia duduk dekat tangga selama ujian berlangsung, hanya berselang dua kursi dari tempat duduk saya. Saya tak melihat adanya penjagaan sekuriti selama tes berlangsung, tak ada perlakukan khusus," terang Lilis kepada VOA.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Solo Hari Prihatno mengatakan, seluruh peserta tes diberikan perlakuan dan fasilitas yang sama meski dirinya anak presiden sekalipun. Dia menunjukkan pakaian Kahiyang dan seluruh persyaratan yang harus dibawa Kahiyang yang tidak ada bedanya dengan peserta lain.
"Semua bisa melihat semua di sini harus mengikuti standar dan prosedur yang berlaku, tak ada perlakuan khusus. Dia (Kahiyang) seperti yang lain mengenakan pakaian putih hitam dan membawa kartu tes serta tanda pengenal. Dia duduk bersama peserta lain dan semuanya berjalan transparan," katanya.
Waktu Kahiyang mengikuti tes CPNS hanya kurang dari seminggu setelah ayahnya dilantik menjadi presiden di Indonesia. Kahiyang memang tidak mendapatkan perlakuan khusus layaknya kebanyakan anak elit politik atau relasi pejabat tinggi negara lain.
"Dengan ikut tes CPNS ini, saya berharap semuanya akan tergantung pada hasilnya nanti, apakah saya diterima dan dapat menjadi CPNS," ujar Kahiyang.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com yang juga meliput , Kahiyang Ayu dengan nomor peserta 337205600491005 menduduki urutan 105 dalam tes sesi ketiga untuk formasi Pemeriksa Pertama dengan nilai 300 poin.
Nilai itu terdiri dari 50 untuk tes wawasan kebangsaan (TWK), 95 untuk tes intelegensi umum (TIU), dan 155 untuk tes karakteristik pribadi (TKP). Dari ketiga nilai itu, maka nilai tes yang paling kecil adalah tes wawasan kebangsaan.
Merujuk pada peraturan CPNS, seorang peserta CPNS dinyatakan lolos bila nilainya memenuhi . Nilai passing grade yakni 70 untuk tes wawasan kebangsaan (TWK), 75 untuk tes intelegensi umum (TIU) dan 126 poin untuk tes karakteristik pribadi (TKP)
Menanggapi hal itu, Kabag Humas dan Komunikasi Publik KemenPAN-RB, Suwardi menilai dengan adanya sistem CAT sudah tidak ada lagi prioritas untuk peserta seleksi CPNS. Seseorang yang mengikuti tes, lanjut dia, begitu selesai hasilnya sudah bisa dilihat sehingga tidak mungkin lagi ada rekayasa nilai.
"Nilai TKD murni dan objektif. Dan saya yakin Bapak Presiden juga tidak menghendaki tentang prioritas bagi putrinya," kata Suwardi saat berbincang dengan Liputan6.com.
Terkait pengawal khusus yang menemani Kahiyang ke lokasi tes, menurut dia, hal itu sudah sesuai standar keprotokolan. "Saya pikir masyarakat tidak usah mempermasalahkan. Itu sisi lain tentang protap bagi keluarga Presiden," terang dia. (Sis/Ndw)