Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana melakukan amandemen terhadap kontrak kerja sama gas metana batu bara atau Coal Bed Metana (CBM). Langkah yang dilakukan oleh pemerintah ini untuk meningkatkan CBM.
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Naryanto Wagimin mengatakan, hingga saat ini produksi CBM di Indonesia masih kurang dari 1 MMSCFD. Padahal, sejak dikembangkan tahun 2008, terdapat 54 kontrak kerja sama (KKS) CBM yang telah ditandatangani.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pemerintah, pengembangan CBM tidak dapat diperlakukan sama seperti minyak dan gas bumi karena karakteristiknya yang berbeda.
"Karena itu, pemerintah menilai perlu dilakukan perubahan dalam kontrak kerja sama yang telah ditandatangani," kata Naryanto, diseperti yang dilansir dalam situs resmi Ditjen Migas Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (24/10/2014).
Menurutnya, amandemen kontrak ini hanya berlaku bagi kontrak kerja sama CBM yang telah melaksanakan komitmen seperti melakukan pengeboran dan analisa, yaitu berupa tidak diberlakukannya mekanisme masa eksplorasi maupun produksi, serta diberikannya kemudahan dalam melakukan eksplorasi, seperti menambah jumlah sumur.
“Produksi CBM itu paralel dengan jumlah sumur. Semakin banyak sumurnya, produksi juga meningkat. Perlu diberikan kemudahan untuk menambah sumur. Dari jumlah 54 kontrak, 20 persen diantaranya telah melaksanakan komitmen. Cuma memang arahnya belum jelas. Ini yang akan kami dorong,” ungkap Naryanto.
Kendala lain yang terjadi di lapangan, adalah sulitnya untuk mempertahankan konsistensi produksi gas yang telah keluar. Pada awal pengeboran, produksi gas CBM rata-rata cukup tinggi yaitu 0,8 MMSCFD. Namun setelah didiamkan beberapa lama, turun menjadi 0,1 MMSCFD. Penyebab terjadinya penurunan ini, masih dalam penelitian lebih lanjut.
Selain itu, karakter batu bara Indonesia setelah dewatering, ternyata menjadi hancur sehingga menyumbat pompa.
“Saat ini kami sedang mencari pompa yang sesuai sehingga tidak lagi menghambat keluarnya gas CBM,” tutup Naryanto.
CBM adalah gas alam dengan dominan gas metana dan disertai sedikit hidrokarbon lainnya dan gas non-hidrokarbon dalam batubara hasil dari beberapa proses kimia dan fisika.
Gas Metana Batu Bara sama seperti gas alam konvensional, namun perbedaannya adalah CBM berasosiasi dengan batubara sebagai source rock dan reservoir.
Sedangkan gas alam yang kita kenal, walaupun sebagian ada yang bersumber dari batubara, diproduksikan dari reservoir pasir, gamping maupun rekahan batuan beku.
Hingga saat ini, telah ditandatangani 54 kontrak kerja sama CBM. Cadangan CBM Indonesia diperkirakan sebesar 453 TCF.
CBM Indonesia berada di cekungan Sumatera Selatan (183 TCF), Barito (101,6 TCF), Kutei (89,4 TCF) dan Sumatera Tengah (52,5 TCF) untuk kategori high prospective.
Cekungan Tarakan Utara (17,5 TCF), Berau (8,4 TCF), Ombilin (0,5 TCF), Pasir/Asam-Asam (3,0 TCF) dan Jatibarang (0,8) memiliki kategori medium. Sedangkan cekungan Sulawesi (2,0 TCF) dan Bengkulu (3,6 TCF) berkategori low prospective. (Pew/Gdn)
Pemerintah Bakal Amandemen Kontrak Kerja Sama Coal Bed Metana
Langkah pemerintah melakukan amandemen kontrak kerja sama gas metana batu bara adalah untuk meningkatkan produksi.
diperbarui 24 Okt 2014, 15:15 WIBBuldozer mengeruk batubara untuk diproses lebih lanjut (Liputan6.com/ Panji Diksana)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Doa Menurut Primbon Jawa Meluluhkan Hati Seseorang: Panduan Lengkap
Selain Obesitas Orang yang Jarang Olahraga Alias Mager Berisiko Tinggi Kena Saraf Kejepit, Kok Bisa?
Daftar DPO Kasus Judi Online yang Libatkan Oknum Pegawai Komdigi Bertambah
Perkuat Kolaborasi, Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih SCTV-Indosiar Gelar YPP Award 2024
Golok Menurut Primbon Jawa: Makna Mistis dan Filosofis
Begini Nasib Pembangunan Jalan Tol Terpanjang Indonesia di Era Prabowo
Mengenal Venom: Karakter Antihero Marvel yang Melegenda
Lihat Ular Piton Besar di Kamar Mandi, Wanita Ini Kaget Setengah Mati
Euforia di SUGBK, Fans Tim Jepang Tabuh Drum Malah Disautin Sahur..Sahur Suporter Timnas Indonesia
Hujan Lebat dan Angin Kencang di Wilayah Sulut, BMKG Minta Warga Waspada
Kemosis Adalah Kondisi Mata yang Perlu Diwaspadai: Penyebab, Gejala, dan Penanganan
Arti Dikencingi Kucing Menurut Primbon: Tafsir Lengkap dan Penjelasan Ilmiah