Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin, mendukung adanya pencanangan Hari Santri oleh Presiden Jokowi pada peringatan Tahun Baru Islam 1346 Hijriah.
"Saya mendukung saja rencana pencanangan Hari Santri, itu adalah langkah yang bagus," kata Din Syamsuddin di Jakarta, Sabtu (25/10/2014).
Menurut dia, pencanangan ini tidak harus pada tanggal 1 Muharam, tetapi bisa pada tanggal kapan saja, yang terpenting adalah esensinya.
"Acara besok (Minggu) di GBK adalah bukan terkait isu Hari Santri, tetapi perayaan tahun baru Islam," ujar Din.
Din menjelaskan, pada acara perayaan besok Jokowi juga belum tentu datang, walau pun sudah konfirmasi kehadiran secara langsung.
"Saya mendapat kabar dari Sekretariat Negara beliau belum tentu hadir, karena kesibukan penyusunan kabinet," tutur dia.
Din menjelaskan, Presiden bernama lengkap Joko Widodo itu sebelumnya ingin dan antusias hadir pada acara ini. Namun masih sibuk.
Sementara itu, ia mengatakan bahwa Hari Santri adalah bukan isu terkait MUI pada janji Presiden ketika berkampanye. Tetapi mendukung langkah tersebut jika memang akan dicanangkan.
Perayaan tahun baru Islam yang digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta Minggu 26 Oktober pukul 08.00 WIB, dimeriahkan oleh para artis dan band nasional.
Mulai tahun baru ini, MUI akan merayakannya secara meriah untuk menyambut 1 Muharram dengan berbagai kegiatan.
Usulan penetapan sebagai hari santri tersebut pernah disampaikan Jokowi saat kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Namun masih sebatas ide, karena belum ada pembicaraan lebih lanjut terkait hal tersebut. (Ant/Ein)
Advertisement
Baca Juga