Japan Credit Rating Agency Beri Peringkat Stabil Buat Utang RI

Afirmasi peringkat oleh Japan Credit Rating Agency merupakan pengakuan atas komitmen Indonesia dalam menjaga stabilitas perekonomian.

oleh Arthur Gideon diperbarui 26 Okt 2014, 09:52 WIB
Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar terkait pelantikan Presiden Joko Widodo tida hari lalu, Jakarta, Kamis (23/10/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Japan Credit Rating Agency, Ltd. (JCR) telah melakukan afirmasi Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB-. Sedangkan untuk outlook, JCR memberikan peringkat stabil (stable).

Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus D.W. Martowardojo menyatakan, afirmasi peringkat oleh JCR merupakan pengakuan atas komitmen Indonesia dalam menjaga stabilitas perekonomian di tengah ketidakpatian ekonomi global.

Menurut Agus, otoritas menyadari sepenuhnya hal yang menjadi concern dan akan terus menindaklanjuti dengan respon kebijakan yang sejauh ini telah memberikan hasil positif.

"Dari sisi Bank Indonesia, kebijakan reformasi struktural yang dilakukan terutama dalam bentuk upaya berkelanjutan dalam pendalaman pasar keuangan. Ke depan, BI bersama Pemerintah akan terus melanjutkan komitmen dalam menjaga kestabilan ekonomi Indonesia”, jelasnya seperti dikutip dalam siaran pers, Minggu (26/10/2014).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI,Tirta Segara menambahkan, JCR menyampaikan beberapa faktor kunci yang mendukung afirmasi Sovereign Credit Rating Indonesia tersebut yakni pertumbuhan ekonomi yang kuat, pengelolaan fiskal dan sistem perbankan yang sehat, serta ketahanan perekonomian terhadap tekanan eksternal.

Di sisi lain, faktor-faktor yang dinilai menjadi risiko bagi Sovereign Credit Rating Indonesia antara lain ketergantungan pada komoditas sumber daya alam, defisit neraca berjalan dan aliran investasi yang fluktuatif, tingginya subsidi BBM, ketertinggalan infrastruktur dan pasar keuangan yang belum berkembang.

JCR mencatat respon kebijakan dari otoritas dalam rangka memastikan stabilitas ekonomi dalam menghadapi guncangan eksternal.

Lebih lanjut, JCR menyatakan bahwa terdapat indikasi bahwa pemerintahan baru akan menerapkan kebijakan pengurangan subsidi BBM dan percepatan pembangunan infrastruktur. Kebijakan-kebijakan tersebut dinilai dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah-panjang.

JCR sebelumnya telah melakukan afirmasi atas Sovereign Credit Rating Indonesia pada BBB- stable outlook pada tanggal 13 November 2012.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya