Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo telah mengumumkan 34 menteri dalam kabinetnya. Kabinet Kerja siap mengimplementasikan program-program Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dalam lima tahun mendatang.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo menyoroti proses demokrasi Indonesia sejak pemilihan umum hingga masa transisi pemerintahan yang sehat.
"Kami menyambut baik perkembangan dari pemilu sampai pengumuman kabinet. Kami akan senantiasa bekerjasama dan mendukung pemerintah baru untuk menjalani visi misinya," tegas dia usai acara Peresmian Program Pendidikan Pengawasan Makroprudensial di Gedung BI, Jakarta, Senin (27/10/2014).
Secara pribadi, Agus mengisahkan perjalanan demokrasi Indonesia sejak tahun lalu dengan proses pemilu Presiden dan Wapres penuh dinamika namun berakhir dengan kondisi yang baik.
Saat pemilu, dirinya menilai, kedua calon Jokowi-JK dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa merupakan kandidat terbaik. Akhirnya, Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wapres pilihan rakyat.
"Prabowo juga menerima kekalahan dan hadir saat pelantikan di MPR. Jadi ini mencerminkan sebuah demokrasi yang matang," ujar Agus.
Setelah pelantikan pada 20 Oktober 2014, sambung dia, Presiden Jokowi mengumumkan susunan kabinet dengan melalui proses yang baik karena melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan PPATK.
"Integritas dan kebersihannya sudah diperiksa, sehingga itulah figur-figur yang bersih, punya rekam jejak baik, dan tidak memiliki cacat struktural walaupun nggak ada jaminan mereka nggak melakukan hal buruk," papar Agus.
Ia menjelaskan, pengumuman kabinet pun dapat diselesaikan dengan proses selama enam hari. Agus menilai 18 menteri yang berasal dari kalangan profesional merupakan sosok-sosok yang berpengalaman.
"18 figur itu punya kekuatan dan catatan yang baik. Dan diharapkan bisa menjadi inovasi dan memberi terobosan untuk Indonesia ke depan. Untuk Jokowi-JK adalah figur pemimpin yang punya kapasitas besar untuk melakukan perbaikan," pungkas dia.(Fik/Ahm)
Advertisement