Hati-hati, Kesepian Sebabkan 4 Dampak Buruk bagi Kesehatan

Awas, keadaan sendiri serta perasaan kesepian bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan Anda baik secara fisik dan mental.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 28 Okt 2014, 11:00 WIB
Kesepian sebabkan dampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik. (Foto: Alamy/The Guardian)

Liputan6.com, Jakarta Menarik diri dari pergaulan untuk sementara waktu tak menjadi masalah, namun ketika Anda membiarkan hal ini menjadi kebiasaan akan berbahaya bagi kesehatan Anda. "Orang yang kesepian memiliki lebih banyak masalah kesehatan mental dan fisik dibandingkan mereka yang sering bergaul," terang direktur University of Pittsburgh Medical Center Healthy Lifestyle Program, Bruce Rabin, MD.

Berikut empat dampak buruk kesepian seperti dilansir dari Health, pada Kamis (27/10/2014).

1. Menunjukkan gejala depresi
Menurut penelitian dari University of Chicago semakin Anda merasa kesepian semakin besar mengalami gejala depresi. "Saat kesepian, hormon otak yang berhubungan dengan stres seperti kortisol menjadi aktif dan menyebabkan depresi," terang Rabin.
Lalu, untuk mengatasinya, berdasarkan studi Colorado State University tahun 2009 semakin banyak melakukan interaksi sosial yang positif, semakin cepat perbaikan gejala depresi yang dialami.


Kurang mengurus diri

2. Kurang mengurus diri
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan sendirian, makan lebih sedikit sayuran tiap harinya dibandingkan orang-orang yang hidup bersama orang lain. Berbeda dengan orang yang hidup bersama keluarga, menurut Rabin, apa yang dimasak akan cenderung disiapkan makanan sehat.


Rentan kena penyakit jantung



3. Rentan terkena penyakit jantung
Berdasarkan penelitian studi di Harvard 2012, orang yang kesepian memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung. "Orang yang hidup sendirian tidak memiliki dukungan sosial sehingga lebih rentan terhadap efek stres yang meningkatkan kemungkinan terkenan penyakit jantung," ujar Rabin.

4. Sistem kekebalan tubuh lemah
Kesepian dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh menurut penelitian Ohio State University pada tahun 2013.  

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya