Liputan6.com, Sampdoria - Presiden Sampdoria Massimo Ferrero mengaku prihatin atas keputusan Massimo Moratti mundur sebagai presiden kehormatan Inter Milan. "Moratti adalah orang besar dan tampaknya tidak adil telah diperlakukan seperti itu. Moratti telah memberi begitu banyak untuk sepakbola Italia," kata Ferrero dalam sebuah wawancara dengan RAI seperti dilansir Soccerway, Senin (27/10/2014).
Entah karena terbawa emosi, Ferrero kemudian melontarkan kekecewaannya terhadap pemilik Inter asal Indonesia, Erick Thohir. "Saya bersimpati kepada Massimo. Saya telah mengatakan kepadanya agar menendang saja orang Filipina itu," ucapnya.
Sadar telah membuat kesalahan, Ferrero kemudian mengeluarkan pernyataan maaf di situs resmi Sampdoria. "Saya tak bermaksud untuk tidak menghormati Erick Thohir, direktur Inter, atau orang-orang dari Filipina yang selama ini telah berhubungan baik dengan saya," ucapnya.
"Saya intinya hanya ingin memuji Massimo Moratti dan semua yang ia telah diberikannya kepada Inter dan sepak bola Italia selama 20 tahun terakhir."
Erick Thohir mulai menjadi pemilik Inter pada Oktober 2013. Bersama dua rekannya yang juga dari Indonesia, Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo, mereka membeli saham mayoritas Inter dari Massimo Moratti. Ia memiliki 70 persen saham La Beneamata.
Moratti sendiri memutuskan mundur sebagai presiden kehormatan Inter karena memiliki pandangan yang sangat berbeda dengan Thohir soal mengelola manajemen klub. Mundurnya Moratti diikuti anaknya, Angelomario (wakil presiden), dan juga beberapa anggota direksi lainnya yaitu Rinaldo Ghelfi dan Alberto Manzonetto. Meski mundur, Moratti tetap memegang saham Inter sebesar 29.5 persen.
Advertisement