Liputan6.com, Serang - Garis pantai sepanjang 500 kilometer (km), keberadaan Selat Sunda, dan laut yang terhubung langsung dengan Samudra Hindia dan Laut Jawa, membuat Provinsi Banten memiliki posisi strategis.
Berbekal modal geografis ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menyatakan siap menjadi Poros maritim Nusantara.
"Walau belum ketemu, tapi kita berusaha Banten ini masuk ke dalam peta maritim dan kita siap," kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten, Rano Karno, saat ditemui di Pendopo Gubernur Banten yang berlokasi di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Serang, Senin (27/10/2014).
Mantan Wakil Bupati Tangerang ini pun menjelaskan Poros Maritim Nusantara yang dimaksud Presiden Joko Widodo.
Advertisement
Dimana, Poros Maritim tak terpusat di suatu daerah, tapi melibatkan seluruh kepulauan di Indonesia dari ujung barat hingga ujung timur. Di setiap pulau akan dibangun pelabuhan yang berguna untuk mengangkut barang ataupun manusia, sehingga antar pulau dapat terhubung satu sama lain dan keadaan perairan Indonesia dapat terawasi.
Provinsi Banten sendiri sudah memiliki kesiapan menjadi salah satu kekuatan Poros Maritim Nusantara dengan melanjutkan program pembangunan Pelabuhan Bojonegara yang sudah dilakukan ground breaking pada tahun 2003 di Zaman Presiden Megawati.
"Mudah-mudahan di pemerintahan beliau (Jokori) dilanjutkan rencana (pembangunan Pelabuhan Bojonegara) dan Banten punya titik kuat itu. Yaitu tentang Pelabuhan Bojonegara," terangnya.
Politisi PDI-Perjuangan ini pun mengucapkan selamat atas dilantiknya 'Kabinet Kerja' Jokowi-JK pada hari ini. Dia meminta agar seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Banten agar mendukung pemerintahan Presiden Jokowi-JK.
"Mungkin ada sebagian orang menganggap ini nggak cocok, ya kita apresiasi lah. Itu hak preogratif beliau untuk menentukan siapa yang jadi pembantu di kabinet," tegas Rano. (Yandhi/Nrm)