Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah Pegawai Negeri Sipil atau PNS DKI dilarang makan di restoran mewah. Kebijakan itu terutama berlaku untuk pegawai di Unit Layanan Pengadaan barang dan Jasa (ULP) yang sangat rawan dengan praktik sogokan.
Terlebih beberapa waktu lalu, ada 3 orang pegawai ULP telah dimutasi karena melakukan praktik sogok yang curang tersebut.
"Setelah makan siang, biasanya mereka (pegawai) selalu saya tanya makan di mana, sama siapa. Disarankan jangan makan di restoran mewah," kata Kepala ULP DKI Jakarta, I Dewa Gede Sony, di Balaikota Jakarta, Senin (27/10/2014).
Larangan itu diberlakukannya, karena dia menilai restoran mewah dapat digunakan sebagai tempat pertemuan dengan peserta lelang. Berbeda ketika makan di tempat biasa, karena sangat jarang peserta lelang makan di pedagang kaki lima (PKL).
"Kalau makan di restoran mewah, masih ada kemungkinan ketemu sama peserta lelang. Bisa saja walaupun kita tidak kenal karena duduk berdekatan kemudian difoto oleh orang yang tidak bertanggung jawab," ucap Sony.
Dia pun meminta kepada pegawainya agar lebih berhati-hati dan sadar diri untuk tidak melakukan praktik curang. "Kan tidak mungkin saya pasang GPS (global positioning system) ke pegawai. Itu melanggar privasi," tutur dia. (Ans)
Rawan Sogok, PNS DKI Dilarang Makan di Restoran Mewah
Kebijakan itu khusus untuk pegawai di Unit Layanan Pengadaan barang dan Jasa (ULP) yang sangat rawan dengan praktik sogokan.
diperbarui 27 Okt 2014, 18:41 WIBPegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov DKI Jakarta.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 Liga InternasionalHasil Liga Champions: 3 Wakil Italia Berjaya
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
7 Momen Duta Sheila On 7 di Mini Soccer Clash, Tak Sengaja Dislengkat Devina Karamoy
Sony bakal Rilis Handheld Gaming Setara Konsol PS5, Siap Tandingi Nintendo Switch?
Manchester United Temukan Kandidat Striker Baru dari Klub Papan Bawah Liga Inggris
Catat, Ini Jenis Kendaraan yang Boleh Beli Pertalite Cs
Brasil Kenalkan RUU untuk Jadikan Bitcoin Cadangan Negara
Sejarah Tari Haka, Produk Budaya Suku Maori Selandia Baru
Momen Presiden Prabowo Subianto Beri Perhatian ke Menkeu Sri Mulyani, Dinilai Terlalu Green Flag
Dwi Andhika Istilahkan Chika Jessica Seperti Rumah, Nyaman dan Berharap Jadi Pelabuhan Terakhirnya
Unggul Versi Quick Count Pilkada 2024, Pramono Anung Sampaikan Terima Kasih Warga Jakarta
Ridwan Kamil Respons Quick Count Pilkada Jakarta: Belum Ada yang Tembus 1 Putaran
Luthfi-Taj Yasin Unggul di Quick Count, Sudaryono Apresiasi Kerja Keras Pasukan Samurai dan Jangkrik di Pilgub Jateng
Persimpangan Jalan PPN 12%: dari Frugal Living hingga Ekonomi Tersendat