Liputan6.com, Jakarta - Usai melaksanakan sertijab dari Menkumham sebelumnya Amir Syamsuddin, Yasonna Laoly mengaku banyak yang menjadi pekerjaan rumah baginya. Terutama pengawasan terhadap pemberian remisi narapidana korupsi yang seringkali menjadi kontroversi di masyarakat. Untuk itu, ia akan mengevaluasi pemberian remisi tersebut.
Yasonna mengatakan, remisi narapidana pada kasus-kasus yang tergolong berat dan menjadi sorotan publik harusnya dipertimbangkan dengan hati-hati. Bila perlu harus dipelajari lagi. Seperti kasus korupsi, teroris dan kasus luar biasa lainnya seperti kasus narkoba.
"Harus ada sinkronisasi UU yang sesuai dengan filosofi pemasyarakatan kita dan kita akan pelajari itu dengan seksama. Sekarang sudah terjadi perkembangan dinamika masyarakat yang harusnya memuaskan keadilan," kata Yasonna.
Yasonna menambahkan, terkait sinkronasi, pihaknya akan membicarakan kepada pihak-pihak yang bersangkutan. Selain harus melakukan pembinaan di dalam lembaga pemasyarakatan, harus ada koreksi juga di pihak terkait seperti kepolisian, kejaksaan dan kehakiman.
"Kepolisian kejaksaan dan kehakiman juga karier koreksion. Tapi aspek keadilan masyakarat tetap," tandas Yasonna.
Rekam Jejak Yasonna
Sebelum menjadi menteri, Yasonna Laoly menjabat anggota DPR RI pada periode 2009-2014 dari daerah pemilihan Sumatera Utara 2, setelah sebelumnya juga memenangkan kursi DPR RI periode 2004-2009 lewat partai yang sama.
Pada periode keduanya di DPR, pria kelahiran Tapanuli Tengah, 27 Mei 1953 tersebut bertugas di Komisi II yang membidangi Pemerintahan Dalam Negeri, Aparatur Negara, Otonomi Daerah dan Agraria.
Selain itu, Wakil Sekretaris Fraksi PDIP ini juga menjabat anggota Badan Anggaran.
Suami dari Elisye Widya tersebut meraih gelar doktor (PhD) pada North Carolina State University Raleight, Amerika, pada 1994.
Sejumlah penghargaan pernah diraih Yasonna Laoly, seperti Outstanding Graduate Student Award Virgina Commw. University pada 1986, Alpha Kappa Delta International Sosiology Honor Society pada 1987 dan Sigma Iota International Honor Society pada 1993.
Menkumham Yasonna Laoly Akan Evaluasi Pemberian Remisi
Yasonna mengatakan, remisi narapidana pada kasus yang tergolong berat dan menjadi sorotan publik harusnya dipertimbangkan dengan hati-hati.
diperbarui 28 Okt 2014, 06:12 WIBYasona Laoly (Antara)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Teknologi Berkembang Pesat, Pemasaran Perlu Tangkap Peluang AI
Mentan Amran dan Menteri PU Perkuat Kolaborasi Penyediaan Akses Air Demi Percepatan Swasembada Pangan
Kunjungi Keturunan Radin Inten II, Zita Anjani Dorong Pengembangan Desa Wisata Libatkan Keluarga Pahlawan
Tiga Hari Sebelum Tewas, Siswi MI Korban Pembunuhan di Banyuwangi Ungkap Kasih Sayang Lewat Coretan di Dinding
Dikira Batu, Ternyata Karang Terbesar di Dunia Seluas 183 Meter di Kepulauan Solomon
Nonton Timnas Indonesia Pake Face Recognation, Antrean Penonton Mengular
TBS Energi Kantongi Restu Divestasi 2 PLTU, Segini Nilainya
Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Sebentar Lagi Tanding
Kreatinin Adalah Limbah Hasil Metabolisme Otot, Lengkap Fungsinya
Kolaborasi Strategis GE HealthCare dan ARSSI Tingkatkan Mutu Rumah Sakit Swasta
5 Fakta Terkait Kunjungan Kerja Presiden Prabowo Subianto ke Peru
Lewat AI, NVIDIA Kembangkan Inovasi Logistik di Indonesia