Liputan6.com, Los Angeles- Bisa jadi, Taylor swift adalah salah satu dari sedikit penyanyi yang dianggap menyatukan rakyat Amerika. Data riset yang dipublikasikan oleh Facebook baru-baru ini mengungkapkan bahwa penyanyi berusia 24 tahun ini adalah salah satu dari beberapa musisi yang sama-sama dicintai oleh pendukung kedua partai di Amerika Serikat: Demokrat dan Republik.
Situs halaman jejaring sosial yang dimiliki oleh Marc Zuckerberg itu baru saja merilis hasil penelitian mereka yang memetakan selera musik dan preferensi pengguna berdasarkan afiliasi politik mereka. "Kami mengamati semua orang yang menyukai halaman kampanye dari setiap Demokrat atau Republik untuk gubernur, US Senat atau DPR AS," tulis representatif Facebook, Winter Mason dalam keterangan tertulisnya yang dipublikasikan oleh USmagazine, Jumat (31/10/2014).
Lanjut Mason, tim riset Facebook kemudian mengidentifikasi halaman yang paling membedakan - yaitu, halaman yang tidak proporsional disukai oleh para pendukung salah satu pihak versus lain - dan orang-orang yang paling seimbang. Hasilnya, ternyata para pendukung masing-masing partai itu merupakan penyuka musik Taylor Swift.
Hasil riset unik ini cukup mengejutkan. Selain nama Swift, Facebook mengungkapkan bahwa nama musisi lain yang disukai oleh pendukung kedua partai adalah Elvis Presley, AC / DC, Journey, dan Metallica.
Lantas, siapa saja nama musisi yang kerap diasosiasikan dengan partai tertentu? Menurut pantauan Facebook, para pendukung Republik umumnya menyukai musisi country seperti Ted Nugent, Jason Aldean, Miranda Lambert, Tim McGraw, Luke Bryan, dan Carrie Underwood.
Sementara, musisi yang paling disukai oleh kelompok pendukung Demokrat adalah The Beatles, diikuti oleh Bob Marley, Michael Jackson, John Lennon, Lady Gaga, Alicia Keys, Beyonce, Adele, dan The Rolling Stones.
Meski dikatakan berada ditengah partai, hingga kini, Swift selalu tutup mulut apabila ditanya mengenai pandangan politiknya.