4 Tahap Orgasme pada Wanita

Orgasme pada wanita masih sangat sulit dijelaskan. Berikut penjelasan mengenai orgasme pada wanita

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 30 Okt 2014, 14:30 WIB
Tahukah Anda, jempol kaki wanita tanpa sadar akan ikut bergoyang jika terangsang ataupun orgasme? Hal ini karena adanya saraf perasa yang terhubung antara jempol kaki dengan alat kelamin (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Para dokter masih tidak terlalu yakin dengan apa yang disebut orgasme pada wanita. Sebab, pada kenyataannya respons seksual pada wanita jauh lebih rumit bila dibandingkan pria.

Untuk mencari tahu apa sebenarnya orgasme pada wanita, dua peneliti seks, William Masters M.D dan Virginia Johnson melakukan pendeskripsian orgasme melalui cara metodis, yang mereka sebut sebagai fase ketiga dari siklus respons seksual wanita.

Berikut penjelasannya seperti dikutip Health-Liputan6.com dari buku berjudul `Built for Sex: Terlatih untuk Bercinta` karangan Scott Hays, pada Kamis (30/10/2014)

1. Fase penuh gairah

Kelamin mulai terisi darah dan mulai mengeluarkan cairan pelumas vagina.

2. Fase stabil (Plateau)

Tingkat ketegangan otot mengalami peningkatan, dan sejumlah jaringan otot mulai terisi darah. Napas memburu, kulit terasa panas, dan vagina membengkak.


1



3. Orgasme

Tingkat ketegangan otot tiba-tiba terlepas dan darah mulai meninggalkan kelaminnya. Rahim dan vagina berkontraksi dengan interval 0.008 detik, sama seperti pada orgasme pria. Beberapa wanita mengalami kontraksi setelah orgasme, yang bisa bertahan untuk jangka waktu tertentu hingga 24 jam.

4. Resolusi

Kondisi tubuh kembali ke saat terangsang.

Menurut William, salah satu alasan penting mengapa wanita lebih mungkin mengalami multiorgasme adalah darah cenderung menetap di daerah pinggul wanita lebih lama. Setelah seorang wanita mengalami orgasme, kata dia, kondisi tubuhnya berubah selama beberapa detik, mundur ke fase stabil, bukan ke fase awal seperti yang terjadi pada pria.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya