Liputan6.com, Jakarta Karya-karya busananya kerap di pakai di berbagai kontes kecantikan, contohnya Puteri Indonesia dan Miss Indonesia. Busana karyanya pun tak jarang dipakai oleh kontestan Indonesia dalam mengikuti ajang-ajang beauty pageant tingkat internasional seperti Miss Universe.
Bagaimana cerita dibalik itu semua? Berikut ini adalah hasil wawancara Liputan6.com dengan Adi Mulyadi pada Selasa (28/10/2014) di kediamannya yang berlokasi di daerah Rawamangun, Jakarta.
Advertisement
Bagaimana bisa masuk ke dunia fesyen? Sebelum masuk ke dunia fesyen, saya bekerja pada sebuah bank pemerintah di Yogyakarta. Saya kemudian bekerja sebagai marketing dekorasi di sebuah bridal ternama di Jakarta. Setelah terjun ke dunia bridal, saya jadi tertarik dengan dunia fesyen. Pada bulan Februari 2010 saya mendirikan label Baes by Adi Mulyadi.
Pada bulan April 2010 di sebuah acara yang saya ikuti, teman saya yang menjadi MC di sana memperkenalkan saya dengan Putri Indonesia saat itu. Dari pertemuan itu saya menjalin kerja sama dengan Yayasan Putri Indonesia. Kerja sama itu tetap terjalin hingga saat ini.
Dari situ, saya kemudian menjalin kerja sama dengan berbagai beauty pageant lainnya.
Apa sedari awal memang berminat dan ingin fokus untuk merancang busana bagi beauty pageant? Tidak. Sejak awal hingga saat ini saya merancang busana untuk keperluan apa saja. Tapi memang saat ini saya lebih banyak dipakai oleh beauty pageant. Saya lihat ini sebagai kesempatan.
Di beauty pageant apa saja hasil karya Anda dikenakan? Yang terkakhir dipakai oleh Margenie Winarti, wakil Indonesia untuk Miss Grand International 2014. Di tahun yang sama saya dipercaya ajang Miss Indonesia untuk membuat busana bagi 34 finalisnya. Sebelumnya karya saya juga dikenakan oleh Whulandary Herman yang adalah Puteri Indonesia 2012 dalam mengikuti malam Grand Final Miss Universe 2013. Selain itu, masih banyak lagi karya-karya saya yang dipakai di berbagai beauty pageant
Saat membuat busana untuk beauty pageant adakah aturan-aturan yang diberikan pihak penyelenggara terkait busana itu? Pihak penyelenggara pasti punya aturan namun saya juga punya karakter busana yang ingin saya tampilkan.
Karakter apa yang ingin ditampilkan di busana-busana Anda? Kesan asimetri. Untuk warna saya memilih warna-warna yang terang.
Apa anda juga membuat baju-baju selain untuk beauty pageant? Ya. Selain untuk beauty pageant saya membuat baju-baju untuk wedding dan acara-acara penghargaan dan pemotretan majalah.
Apa Anda terpikir untuk pindah fokus rancangan dari beauty pageant ke bidang busana lain? Belum terpikir. Saya mengikuti alur saja. Saya percaya bahwa semua sudah diatur Tuhan. Mungkin saja satu saat saya akan pindah ke bidang busana siap pakai.
Apa cita-cita Anda ke depan? Saya ingin dapat memberdayakan orang-orang di sekitar saya, membuka lapangan kerja bagi banyak orang. Selain itu tentunya saya juga ingin agar suatu saat saya dapat go international.
(Fotografer: Panji Diksana - Liputan6.com)