Liputan6.com, Jakarta Mendengar kata kanker, bayang-bayang kematian pun langsung ada di depan mata. Rasa kaget saat didiagnosa penyakit kanker, apalagi stadium akhir, tak cuma terjadi pada pasien tapi juga keluarga, sehingga dibutuhkan orang lain di luar keluarga untuk memberikan dukungan dan semangat bagi pasien kanker.
"Pasien pada kanker stadium lanjut pengobatan tak hanya mengandalkan dokter. Dukungan keluarga, pekerja sosial, dan rohaniawan itu juga penting. Kehadiran mereka membantu agar pasien kanker yang mampu hidup lama tidak cuma sekedar hidup namun bisa menikmati hidup bebas nyeri bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan maksimal serta peran pada masyarakat bisa kembali dilanjutkan," ujar konsultan hematologi dan onkologi medik RS Kanker Dharmais dokter Ronald A. Hukom, MHSc, SpPD KHOM di fX Sudirman pada Rabu (30/10/2014).
Hal tersebut juga yang membuat Veronica Tan, Ketua Yayasan Kanker Indonesia Provinsi DKI Jakarta yang juga istri Plt Gubernur DKI Jakarta menginginkan hadirnya sebuah tempat khusus yang mampu memberikan pelayanan rawat jalan pada pasien kanker disertai dukungan psikososial.
"Pada saat kita sakit, kita tidak hanya membutuhkan medis untuk memperbaiki tubuh. Namun juga butuh support dari orang-orang di sekitar. Emosi yang sehat akan memproduksi sel-sel yang baik," ungkap Veronica Tan pada kesempatan yang sama.
Oleh karena itu, kini ia bersama Dinas Kesehatan DKI Jakarta sedang merencanakan kehadiran palliative center di 6 RSUD di DKI Jakarta. Palliative center merupakan sebuah pusat pelayanan bagi pasien yang terkena penyakit yang menyebabkan kematian, terutama kanker, untuk bisa dirawat dari aspek medis serta psikososial sehingga saat melawan penyakit bisa semangat dan berjuang untuk hidup.