Bahaya Mengintai Para Pengguna Vaping

Lebih dari empat dampak berbahaya vaping, berikut daftarnya.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 31 Okt 2014, 13:00 WIB
Tak melalui pembakaran, vaping mengandung nikotin. (Foto: Charles Platiau/Reuters)

Liputan6.com, Jakarta Kehadiran rokok elektronik yang dikenal juga sebagai vaping sempat menjadi angin segar bagi mereka yang ingin berhenti merokok tembakau. Namun hingga kini belum ada penelitian ilmiah yang menyeluruh yang menyebutkan bahwa vaping aman. Demikian diungkapkan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Prof dr Tjandra Yoga Aditama.

Vaping menggunakan larutan nikotin yang memiliki komposisi berbeda dan secara umum mengandung  nikotin, propilen glikol. Sehingga ada beberapa hal yang menyebabkan bahwa menggunakan vaping pun berdampak pada kesehatan seperti yang diungkapkan oleh Prof Tjandra dalam surat elektronik yang diterima Liputan6.com pada Kamis (30/10/2014) yaitu:


Adiksi

1. Adiksi
Vaping merupakan cara baru memasukkan nikotin dalam tubuh. Nikotin mengakibatkan efek buruk terhadap tubuh yaitu adrenalin meningkat, tekanan darah meningkat dan juga mengakibatkan ketagihan.

2. Keracunan akut nikotin
Terdapat sebuah kasus kematian anak karena hal ini.


Bahaya bagi sistem pernapasan

3. Berbahaya terhadap sistem pernapasan
Ada peringatan dari pabrik rokok elektrik yang menyatakan :Bagi konsumen yang memiliki penyakit paru (misalnya asma, PPOK, bronkitis, pneumonia) uap yang dihasilkan rokok elektronik dapat menimbulkan serangan asma, sesak napas, dan batuk. Jangan gunakan produk ini jika mengalami keadaan di atas.
Hal ini menunjukkan bahwa produk ini benar-benar berbahaya , terutama untuk sistem pernapasan.

4. Laporan kasus pribadi lain yang dirawat karena mengalami penyakit akibat rokok elektronik diantaranya: pneumonia, gagal jantung, disorientasi, kejang, hipotensi, luka bakar akibat meledaknya rokok elektronik du mulut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya