BBM Naik, Ini Respons Produsen Motor

Fluktuasi Rp 500 hingga Rp 1.000 masih dianggap normal.

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 02 Nov 2014, 07:06 WIB
AHM memboyong berbagai tipe CBR Series hingga Honda RC213V besutan pebalap dari tim Repsol Honda di ajang MotoGP.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana untuk menaikkan harga BBM sebelum tutup tahun 2014. Sebagai salah satu sektor yang langsung terkait dengan kebijakan tersebut, bagaimana produsen sepeda motor mengambil sikap?

PT Astra Honda Motor contohnya. Peraup pasar terbesar sepeda motor di Indonesia tersebut memilih untuk menunggu. Dikatakan, AHM memilih untuk lebih dahulu menahan harga sepeda motornya jika fluktuasi tak terlalu signifikan.

"Kami tidak ingin semakin memberatkan masyarakat yang membutuhkan sarana transportasi ketika harga BBM naik. Oleh karena itu, kami akan menahan diri untuk tidak langsung menaikkan harga sepeda motor Honda selama beberapa waktu," ungkap Thomas Wijaya, Division Head Sales Division AHM.

Lebih lanjut, Thomas menjelaskan jika AHM tetap melihat perkembangan kondisi kesiapan masyarakat sebelum benar-benar memutuskan untuk menaikkan harga. Hal ini juga dilakukan AHM pada penjualan suku cadang sepeda motornya.

"Meskipun kondisi kurs dollar sempat fluktuatif seperti beberapa waktu lalu, harga suku cadang tidak serta merta kita ikut naikkan. Jika dollar naik hingga lebih dari Rp 2 ribu baru kita naikkan harganya," paparnya.

Fluktuasi nilai dollar yang masih berkisar antara Rp 500-1000 masih dianggap wajar oleh Thomas. Penyesuaian harga suku cadang AHM terhadap fluktuasi dollar baru akan dilakukan tiap enam bulan.

---
*Kunjungi booth Liputan6.com di hall B-48 IMoS 2014, dan dapatkan beragam fasilitas untuk pengunjung mulai dari refleksi hingga sarana charging station.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya